Sekolah Se-Jatim Sepakat Lanjutkan K-13
jpnn.com - SURABAYA – Sebanyak 38 perwakilan dinas pendidikan kota dan kabupaten membahas kelanjutan Kurikulum 2013 (K-13) di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Jawa Timur Rabu (10/12).
Rapat yang dipimpin Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadikbud) Jatim Harun tersebut berlangsung sekitar dua jam.
Peserta rapat menyampaikan pandangan, saran, hingga kritik terhadap pembatasan sekolah yang menerapkan K-13 berdasar surat edaran resmi Mendikbud Anies Baswedan. Salah seorang yang paling vokal adalah Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Kabupaten Situbondo Fathor Rakhman. Dia bersikukuh melanjutkan K-13.
Setelah membuat matriks yang berisi kerugian dan kelebihan, diketahui lebih banyak kerugian bila kembali ke Kurikulum 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan/KTSP).’’Semua sekolah di Situbondo sudah melaksanakan K-13 selama tiga semester,’’ ucap Fathor.
Meski hanya sebagian kecil sekolah yang ditunjuk, pihaknya secara mandiri telah menerapkan K-13 menyeluruh di semua sekolah Situbondo. Karena itu, ada dana tambahan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013 senilai Rp 2 miliar untuk pembelian buku dan pelatihan guru. Sementara itu, untuk 2014 ini, dana telah disuplai penuh oleh pusat.
’’Untuk 2015, rencananya pembelian buku diambilkan dari BOS buku. Tapi, sejak ada penundaan K-13, kami belum tahu bagaimana ke depan,’’ ujarnya.
Menurut Fathor, langkah inisiatif penerapan K-13 di semua sekolah pada tahun pertama itu diambil karena dalam sejarah tidak ada istilah penundaan kurikulum.
Begitu juga pembatalan kurikulum. Mulai rezim Orde Lama, Orde Baru, hingga Orde Reformasi, tidak pernah ada pembatalan seperti itu. Yang terjadi sekarang, jika diibaratkan berjalan ke suatu tempat, ketika hampir sampai, sopir malah membawa kembali ke tempat asal.
SURABAYA – Sebanyak 38 perwakilan dinas pendidikan kota dan kabupaten membahas kelanjutan Kurikulum 2013 (K-13) di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
- Lulus Sidang Promosi, Endang Tirtana Jadi Doktor Administrasi Publik Pertama di UMJ
- 145 Sekolah Belum Finalisasi PDSS, Ribuan Siswa Terancam Gagal SNBP
- Pendaftaran KIP Kuliah 2025 Dibuka, Cermati Syarat & Mekanisme Pendaftarannya
- Mendikdasmen Akui Guru Tak Tergantikan Teknologi, Ada Kabar Gembira Bagi yang Belum Sarjana
- Dosen dan Mahasiswa HI Paramadina Kolaborasi Luncurkan Buku Terbaru
- SMP SIS Cilegon Jadi Sekolah Pertama Berstandar Internasional di Banten Utara