Sekolah-Sekolah Ini Menerapkan Kurikulum Merdeka, Pembelajaran Makin Menyenangkan

Sekolah-Sekolah Ini Menerapkan Kurikulum Merdeka, Pembelajaran Makin Menyenangkan
Silaturahmi Merdeka Belajar: Wujudkan Pelajar Pancasila Melalui Kurikulum Merdeka. Foto: tangkapan layar YouTube Kemendikbud RI

Di akhir semester ada pembagian rapor proyek pelajar Pancasila dan pameran profil Pancasila. 

"Ini yang paling dinantikan para siswa karena hasil karyanya dipamerkan dan bisa dilihat oleh seluruh siswa serta orang tua," ucapnya.

Sama halnya di SMP Negeri 2 Temanggung, Jawa Tengah. Menurut Joko Prasetyo, guru di SMP tersebut, Kurikulum Merdeka ini lebih mengedepankan pada kolaborasi.

Dari sini diharapkan siswa punya karakter Pancasila. Ini dijabarkan bahwa pembelajaran tidak hanya seputar nilai ujian, nilai ulangan, dan sebatas kognitif. 

Kurikulum Merdeka ini, lanjutnya, mendorong guru menghargai capaian setiap anak bahwa anak-anak itu punya karakter berbeda-beda. Tidak ada kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan para guru bisa mendeteksi apakah ada anak yang butuh pendampingan khusus.

Selama penerapan Kurikulum Merdeka, Joko melihat para siswa mulai terbuka dengan kurikulum ini. 

"Di sekolah kami melaksanakan dua proyek. Siswa kelas VII sangat antusias karena mereka diminta membuat konsep, bereksplorasi, dan berdiskusi," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim meluncurkan Merdeka Belajar Episode ke-15: Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar, secara daring, Jumat (11/2). Kurikulum Merdeka ini untuk mengatasi krisis pembelajaran. 

Sejumlah sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka menyampaikan telah terjadi perubahan mendasar terhadap siswanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News