Sekolah Swasta Dekati Kebangkrutan
BMPS Ancam Gunakan Jasa Ombudsman
Rabu, 11 Juli 2012 – 09:44 WIB
Koordinator Investigasi Pendidikan Kota Bandung Iwan Hermawan mengatakan, terjadi saat ini adalah selain banyaknya pelanggaran, tidak ada sanksi untuk pelanggar serta ada kesan dikotomi sekolah swasta.
Dengan begitu, katanya, berakibat timbulnya kerugian di sejumlah aspek, seperti nasib guru yang tidak jelas, bahkan mengancam kurangnya kuota 24 jam mengajar dan akan mengancam tunjangan fungsional guru tidak turun. “Kalau swasta kurang murid, akan ada kekosongan kelas, selain itu jatah guru mengajar berkurang,” ucapnya.
Untuk di ketahui, saat ini di SMA Karya Pembangunan 2, untuk kuota 252 orang, baru tujuh siswa yang mendaftar. Di SMA Bina Dharma, dari kuota 144 siswa, baru ada 34 siswa, di SMP 11 Maret dari kuota sebanyak 72 orang, baru ada 25 siswa. Sedangkan untuk SMAN 10 dari 326 kuota siswa justru yang masuk 396 siswa, SMAN 4 kuota 347 yang masuk 468 siswa. (lin/lina-job)
BANDUNG – Penambahan kuota sekolah negeri berdampak pada sepinya minat calon siswa ke sekolah swasta. Tak pelak, peminat sekolah swasta turun
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Universitas Terbuka Menggandeng UI Buka Program Vokasi Baru
- Mahasiswa President University Sabet Juara Stacks Harvard Hackathon
- Begini Cara Siswa Sekolah CH Membuktikan sebagai Agen Perubahan
- Daarut Tarmizi Rayakan Khatam Al-Qur’an 30 Juz dan Sertifikasi Guru Tahfizh
- Cerita Mendikdasmen Abdul Mu'ti Baru Menjabat Sudah Kena Omelan, Kocak
- Dituding Kampus Abal-Abal, UIPM Tunjukkan Bukti Terdaftar di Kemenkumham RI