Sekolah yang Rusak Akibat Gempa di Lombok Dibangun Menggunakan Plastik Daur Ulang
Pazila Aulia, seorang siswa kelas 5 SD, mengatakan dirinya menjadi semakin semangat untuk pergi ke sekolah barunya.
"Saya senang melihat bangunan eco-block, dindingnya yang disusun seperti lego sangat rapi dan indah," ujarnya.
"Apalagi bentuknya mirip bambu…. Saya sangat menikmati sekolah ini.
"Saya semakin semangat belajar karena sudah tidak kepanasan lagi."
Classroom of Hope juga bekerja sama pemerintah daerah setempat agar sekolah darurat lainnya dapat dibangun.
Kini sudah ada, 23 sekolah sementara yang dibangun dengan materi daur ulang plastik dan 4.000 anak-anak bisa kembali ke sekolah.
Menyelamatkan lingkungan dari sampah plastik
Duncan mengatakan ia tidak ingin membangun sekolah dari batu bata karena bangunan seringkali hancur menjadi puing-puing karena guncangan gempa.
Saat gempa bumi di Lombok terjadi, Duncan tinggal di Bali dengan keluarganya.
Tak hanya mencegah bangunan hancur berkeping-keping saat gempa terjadi, bahan bangunan dari plastik yang didaur ulang bisa menyelamatkan Indonesia dari sampah plastik
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dow Hadirkan Inovasi Material Rendah Karbon
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Gelar Seminar Internasional, SIL UI Membahas Strategi Inklusif untuk Pembangunan Berkelanjutan
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis