Sekretariat Gabungan (Setgab)

Hal menarik lain datang dari mantan Jenderal Pramono Edhie Wibowo, adik ipar Presiden Yudhoyono yang telah menggunakan kantor Setgab sebagai markas tim suksesnya demi persiapan konvensi Partai Demokrat.
Perkembangan politik Indonesia baru-baru ini juga menambah bahan bakar dalam memperburuk hubungan Setgab.
Pertama, Ruhut Sitompul, seorang Demokrat yang berkecimpung di bidang hukum dan memiliki kedekatan dengan Presiden Yudhoyono, harus menarik diri dari pencalonan sebagai ketua komisi III DPR yang mengawasi bidang hukum, sebagai akibat dari tingginya reaksi anggota parlemen lainnya. Menengok ke belakang, penolakan terhadap Ruhut, meski dilakukan oleh anggota koalisi, dapat diartikan sebagai bentuk penolakan tidak langsung terhadap Presiden Yudhoyono.
Kedua, koalisi juga digoyang oleh pengakuan yang dibuat oleh Lutfi Hassan Ishaaq, mantan Presiden PKS yang menyebut ada perempuan bayangan yang memiliki peran sangat berpengaruh bernama Bunda Putri sebagai teman dekat Presiden Yudhoyono. Serangan demikian tidak bagus untuk keharmonisan Setgab dan hubungan partai PKS-Demokrat yang telah memanas sebelumnya.
Ketiga, jatuhnya Akil Mochtar dari kursi Mahkamah Konstitusi menyeret Partai Golkar dan Demokrat ke pusaran konflik. Masing-masing saling menuduh adanya dinasti politik. Pertama di Banten Gubernur Ratu Atut berdiri di bawah Golkar, sedangkan kedua, di tingkat nasional SBY sedang membangun klan dengan Sarwo Edhi Wibowo.
Ketiga kejadian yang mencolok tersebut menandai ketegangan yang menjalar di tubuh Setgab, terutama di partai Demokrat, Golkar dan PKS. Jika diibaratkan pernikahan yang harmonis seyogyanya akan terdapat banyak waktu kedua pihak bertatap muka dan berjabat tangan. Sebaliknya, masing-masing pihak justru saling ‘meninju’ di depan publik. Sangat jelas dilihat jika partai memilih mengedepankan agendanya masing-masing daripada kepentingan koalisi.
Untuk mendorong hubungan yang lebih harmonis saya memiliki gagasan untuk merekomendasikan seorang konsultan pernikahan. Tetapi siapa yang layak anda pilih? Saya rasa mereka harus berasal dari orang-orang yang memiliki kepercayaan diri dan masih dipercayai oleh semua pihak – Mungkinkah itu Mantan Wakil Presiden Pak Jusuf Kalla, atau Mantan Ketua Umum Muhammadiyah Pak Syafii Maarif? Atau jalan yang terbaik biarkan masing-masing partai berjuang mencari jalan keluarnya sendiri-sendiri.(***)
HUBUNGAN koalisi politik itu bisa diperumpamakan dengan pernikahan. Ia pasti menghadapi masa-masa sulit dan melelahkan, meski pada akhirnya disebut
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi