Sekretaris KPU Bombana Ikut Bagi Uang
Rabu, 01 Juni 2011 – 02:22 WIB
Fitri yang juga guru honorer di Kota Kendari itu mengaku nama yang tertera dalam surat C-6 itu bukanlah namanya, karena memang bukan warga Bombana dan tidak tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Tapi dengan lugas, Nasaruddin mengajarkan kepada orang-orang dari luar Bombana ini mengajari trik untuk mengelabui petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS).
"Kami disuruh menghafal nama dan tempat tanggal lahir yang tertera pada surat panggilan. Saya kebagian surat panggilan atas nama Selly Marcelina di TPS I Kelurahan Kampung Baru. Tapi waktu di TPS, tidak ditanyakan nama hanya langsung dipanggil dan langsung mencoblos," katanya.
Selain kecurangan Nasaruddin, 24 saksi yang diajukan pasangan Muhammad Subhan Tambera-Abdul Aziz Baking (Serasi) juga mengungkap adanya keterlibatan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Termasuk adanya pemblokiran dana block grant sebesar Rp 50 juta kepada desa yang dianggap tidak mendukung Tamasya oleh Gubernur Sultra Nur Alam. Nur Alam adalah Ketua DPW PAN Sultra sementara Tamasya diusung oleh PAN.
Saksi lain, Andi Asman menjelaskan keterlibatan Sekab Bombana, Rustam Supendy kepada tim sukses Tamasya, Sudirman. Dana bantuan untuk pembangunan rumah ibadah dari kas daerah didisposisi Rustam untuk dibagi-bagikan kepada pendukung Tamasya melalui Sudirman.
JAKARTA - Dugaan terjadinya kecurangan yang sistematis, masif, dan terstruktur di Pemilihan Umum Kepada Daerah (Pemilukada) Bombana terus terkuak.
BERITA TERKAIT
- Sultan Berharap Pilkada Menghasilkan Kepala Daerah yang Mampu Menerjemahkan Program Pemerintah Pusat
- Gelar Patroli, Sentra Gakkumdu Bawaslu DKI Jakarta Minta Warga Tolak Politik Uang
- Komeng & Pj Bupati Bogor Tinjau TPS dekat Rumah Prabowo
- DPR Ingatkan Kesbangpol Batam Seusai Buat Surat Edaran Pengumpulan Data C1
- Distribusi Logistik Pilkada 2024 Tuntas Jelang Pemungutan Suara
- 8.965 Personel Gabungan Satpol PP Siap Amankan 4.848 TPS di Tangerang