Sektor Finansial RI Aman

Menkeu: Tetap Waspadai Berita Buruk dari Amerika

Sektor Finansial RI Aman
Sektor Finansial RI Aman
Direktur Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadhewa berpendapat dampak kejatuhan pasar global hanya bersifat sementara dan dalam skala kecil. "Dampaknya ada, tapi nggak signifikan," ujar Purbaya.

Purbaya menjelaskan, dampak sesaat hanya akan dirasakan di bursa saham seiring pengalihan portofolio investor dari saham ke uang tunai. Dia mengapresiasi langkah bank sentral dalam melonggarkan likuiditas dengan memangkas suku bunga repo agar bank bisa meminjam dana ke BI. Injeksi likuiditas itu disebutnya akan mampu menstabilkan industri jasa keuangan tanah air. "Otoritas telah bertindak benar dengan menjaga likuiditas perbankan. Itu kunci untuk membuat sektor finansial di Indonesia aman," jelasnya.

Bank Indonesia, kata Purbaya, semestinya juga tidak perlu menaikkan suku bunga acuan BI rate lagi. Bahkan, level 9,25 persen saat ini dinilainya sudah terlewat besar. "Itu ketinggian 25 basis poin," tuturnya. Saat mengerek BI rate, jelas dia, BI masih belum menyadari peliknya likuiditas yang bisa mengganggu sektor finansial. "BI ketika menaikkan BI rate belum mengerti bahwa keadaan likuiditas masih sangat ketat," jelasnya. "Namun, BI tampaknya sudah mulai menyadari hal itu dengan kebijakan melonggarkan likuiditas (dengan menurunkan suku bunga repo)," sambungnya.

Dampak ke sektor riil, sambung dia, malah bisa dibilang hampir tidak ada. "Pertumbuhan kita masih akan tumbuh, sampai akhir tahun masih bisa sedikit di atas 6 persen," tuturnya.

JAKARTA - Limbungnya sektor finansial global tidak akan memberi dampak besar bagi sektor keuangan domestik. Kejatuhan bank invetasi Lehman Brothers

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News