Sektor Konstruksi Butuh 10 Juta Tenaga Kerja
Kamis, 12 Maret 2009 – 14:23 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN) Malkan Amin mengatakan, krisis ekonomi global saat ini belum berdampak pada hubungan tenaga kerja. Artinya, belum ada pemutusan hubungan kerja pada sektor konstruksi.
Bahkan tahun ini menurutnya, sektor jasa konstruksi diperkirakan dapat menyerap sekitar 5 juta tenaga kerja. "Pada puncak pelaksanaan proyek, penyerapannya bahkan bisa mencapai 10 juta tenaga kerja," kata Malkan.
Baca Juga:
Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa dengan anggaran infrastruktur yang cukup besar, jumlah pekerja konstruksi masih belum memadai. "Kami sudah melatih 30.000 pekerja konstruksi korban PHK, agar dapat bekerja di sektor konstruksi," imbuhnya dengan nada optimis.
Mengenai serbuan kontraktor dan konsultan asing terkait berlakunya liberalisasi sektor konstruksi, Malkan menambahkan bahwa badan usaha asing yang akan bekerja di Indonesia harus melakukan joint operation/joint venture dengan penyedia jasa konstruksi dalam negeri, dengan kepemilikan saham maksimal 55 persen untuk jasa konstruksi dan 49 persen untuk jasa konsultan. Di samping itu, tenaga kerja asing yang dapat bekerja hanya pada tingkat tenaga ahli yang kompetensinya belum dimiliki oleh tenaga ahli Indonesia. (rie/JPNN)
JAKARTA - Ketua Umum Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN) Malkan Amin mengatakan, krisis ekonomi global saat ini belum berdampak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kawasan Gading Serpong Punya Akses Baru Menuju BSD City
- Harga Emas Antam Hari Ini 10 Januari Melonjak, Jadi Sebegini Per Gram
- Ini Kriteria Pelaku UMKM yang Utangnya Bisa Dihapus Pemerintah
- Tangerang Raya Area Strategis Investasi, LPKR Perluas Portofolio Produk Baru
- Bank Mandiri Taspen Bantu Kebutuhan Para Pensiunan Lewat 3 Pilar ini
- Tingkatkan Pelayanan, KAI Logistik Pangkas Waktu Tempuh Rute Bandung–Surabaya