Sektor Otomotif Tambah Porsi Local Content
Senin, 13 Oktober 2008 – 15:37 WIB
JAKARTA - Gejolak fluktuasi nilai tukar rupiah direspon oleh pelaku usaha di sektor otomotif. Caranya, dengan menambah komponen lokal (local content). Kondisi ini, menurut Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Bambang Trisulo, bisa membuka peluang bagi industri penunjang dalam negeri. ''Ini peluang besar bagi industri domestik,'' ujar Bambang kepada Jawa Pos. Bambang menambahkan, upaya meningkatkan porsi local content harus diimbangi dengan kemampuan suplai dari industri penunjang dalam negeri. ''Artinya, saat permintaan industri otomotif naik, maka kapasitas produksi supplier juga harus naik. Nah, dalam hal ini, pemerintah harus bisa mendorong ekspansi, tentunya dengan membantu akses pendanaan bagi industri menegah dan kecil,'' terangnya.
Menurut dia, dalam kondisi seperti sekarang dimana nilai tukar rupiah cenderung melemah, pelaku usaha akan memilih untuk menambah local content guna menjaga arus kas. ''Ini juga yang akan dilakukan industri otomotif,'' jelasnya.
Saat ini, lanjut dia, local content produk otomotif terutama mobil, sebenarnya sudah cukup tinggi. Untuk beberapa produk jenis multi purpose vehicle (MPV), local content-nya sudah mencapai kisaran 80 hingga 90 persen. Namun, untuk beberapa produk jenis sedan, local content masih di bawah 50 persen.
Baca Juga:
JAKARTA - Gejolak fluktuasi nilai tukar rupiah direspon oleh pelaku usaha di sektor otomotif. Caranya, dengan menambah komponen lokal (local content).
BERITA TERKAIT
- Garudafood Dorong Ekonomi Inklusif, Berdayakan UMKM
- Grab Berkolaborasi dengan TikTok Hadirkan Program Seru di Jakarta
- Waspada Efek Luar Biasa dari Kenaikan PPN 12 Persen
- 53 UMKM akan Hadir di Pertamina Eco RunFest 2024, Ada Pilihan yang Sangat Menarik!
- Ekonom CORE: PPN 12 Persen Semestinya Ditunda
- SCG Dorong Green Growth, Integrasi Pertumbuhan Ekonomi dan Keberlanjutan Lingkungan