Sektor Pariwisata Singapura Tak Peduli Krisis Global

Hotel Bintang Lima Turunkan Tarif Separo

Sektor Pariwisata Singapura Tak Peduli Krisis Global
Foto: Dok. STB for JAWA POS
Tahun ini Singapura kembali menargetkan bisa meraih 9 juta hingga 9,5 juta pengunjung. Tidak disebutkan berapa target pengunjung dari Indonesia. ''Sulit mengatakan target berapa karena itu kombinasi dari berbagai hal. Apalagi, sekarang ini sedang terjadi krisis global,'' katanya.

Namun, sejak adanya gratis fiskal bagi WNI yang memiliki NPWP (nomor pokok wajib pajak) sejak 1 Januari lalu, jumlah wisatawan Indonesia meningkat. ''Secara umum, untuk penerbangan, ada peningkatan sedikit. Sementara yang lewat laut justru terjadi sedikit penurunan, yang rata-rata pengunjung dari Sumatera. Ini lebih karena banyak penerbangan yang menawarkan tarif cukup kompetitif jika dibandingkan dengan tarif melalui laut,'' tuturnya.

Dalam mengatasi krisis, STB banyak bekerja sama dengan mitra-mitra industri lain, seperti penerbangan. ''Kami berusaha memberikan komponen harga tiket yang lebih menarik. Demikian juga industri perhotelan. Sejak Oktober 2008, hotel bintang lima di Singapura sudah menurunkan tarif hingga 50 persen. Kami menyadari, untuk bertahan dari krisis ini, perlu bersama-sama melakukan sesuatu,'' tambahnya.

Saat ini STB juga bekerja sama dengan China Airlines yang akan membuka penerbangan perdana dari Surabaya ke Singapura, lanjut ke Taipei. ''Menurut kami, itu bagus sekali karena terbangnya sehari sekali. Berangkat pukul enam pagi. Jadi, tidak buang-buang waktu. Harga mulai USD 99 sudah termasuk menginap dua hari satu malam. Ini untuk periode booking 27 April hingga 31 Juli dan untuk penerbangan 21 Mei hingga 10 September,'' katanya.

SETIAP tahun orang Indonesia menjadi pengunjung nomor satu di Singapura. Bahkan, banyak di antara mereka yang menjadikan Singapura sebagai rumah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News