Sektor Perkebunan jadi Penopang Kebutuhan Pangan dan Energi

Sektor Perkebunan jadi Penopang Kebutuhan Pangan dan Energi
Rangkaian acara Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) di ICE BSD Tangerang. Foto: dok Ditjen Perkebunan

Lebih lanjut Heru mengatakan, demi wujudkan hal tersebut, tidak bisa hanya melalui satu sektor saja.

Sinergi dan kolaborasi sangat diperlukan dariberbagai pihak yaitu pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat. Sektor perkebunan, jika dikelola dengan bijaksana dan berkelanjutan, akan menjadi salah satu pilar utama yang memastikan ketersediaan pangan dan energi bagi bangsa kita.

Tidak hanya itu, sektor ini juga berpotensi besar untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat pedesaan.

“Saya berharap melalui FGD ini kita dapat berdiskusi lebihdalam, berbagi gagasan, dan merumuskan solusi konkret untuk tantangan yang kita hadapi. Semoga dari FGD inilahir strategi-strategi inovatif yang dapat diimplementasikan untuk memperkuat ketahanan pangandan energi, serta menjaga keberlanjutan lingkungan bagi generasi mendatang,” harapnya.

Kementan melalui Direktorat Jenderal Perkebunan mengapresiasi semua pihak yang telah berkontribusi secara aktif dan mendukung penguatan perkebunantermasuk penyelenggaraan acara Bunex ini.

Semoga Bunex ini juga menjadi momentum penting dalammewujudkan perkebunan yang lebih berkelanjutan, inovatif, dan berdampak positif bagi masyarakat sertalingkungan,” tambahnya.

Pentingnya penguatan kelapa sawit untuk kesiapan ketahanan energi turut dirasakan Direktur KeuanganUmum, Kepatuhan dan Manajemen Resiko (KUKMR) BPDPKS, Zaid Burhan Ibrahim.

Zaid mengatakan bicara tentang biodiesel kita bicara kebutuhan akan bahan bakar nabati, dan pastinya berhubungan dengan produktivitas kelapa sawit.

Tak dapat dipungkiri teknologi pertanian dan inovasi dalam pengelolaan lahan memainkan peran yang makin penting.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News