Sektor Properti Masih Seksi
Belum Terdapat Indikasi Bubble
Kamis, 18 Juli 2013 – 04:58 WIB
"Pasar properti Indonesia masih relatif aman dari dampak kemungkinan crash atau bubble. Situasi sekarang berbeda jauh jika dibandingkan 1997-1998," terangnya.
Lauchlan menilai, kondisi di Indonesia saat ini belum mengindikasikan dua aspek bubble real estate, seperti kenaikan harga properti yang sangat tidak masuk akal, dan aspek utang atau kredit macet properti.
Tak hanya itu, kendati mengalami pertumbuhan, perkembangan properti di Indonesia masih terjaga. Pada 2012, rasio kredit properti terhadap kredit nasional di Indonesia relatif rendah, yakni 13,6 persen dibandingkan 1995 dan 1997 yang tembus 20 persen dan 17 persen.
Sementara dibanding PDB, rasio kredit properti di Indonesia juga masih rendah sebesar 4,5 persen. Berbeda dengan Malaysia yang mencapai 31 persen, atau Hongkong yang sebesar 42 persen.
JAKARTA - Besarnya pangsa pasar menengah ke atas terus mengerek tingginya permintaan maupun harga dari sektor properti. Konsultan properti internasional
BERITA TERKAIT
- Demi Keberlangsungan UMKM, Tarif PPh Harusnya Diturunkan, Bukan Naik!
- Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris
- Meccaya Resmi Luncurkan 88 Acne Cream & Sarijel
- SheTrades Buka Peluang Pengusaha Perempuan RI Go International
- TDN Hadir di Purwokerto, Wujud Komitmen Penuhi Kebutuhan Daging Masyarakat
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan