Sektor Riil Melambat, Sejuta Pekerja Terancam PHK
Pajak Berpotensi Hilang Rp 200 T
Sabtu, 20 Desember 2008 – 09:14 WIB
''Masalah nyata sektor riil saat ini adalah akumulasi turunnya permintaan ekspor serta melemahnya daya beli masyarakat,'' kata Ketua Komite Tetap Fiskal dan Moneter Kadin Indonesia Bambang Soesatyo kemarin.
Menurut dia, insentif seperti penurunan bea masuk bahan baku, pemotongan pajak Rp 12,5 triliun, rediskonto wesel ekspor, hingga trade financing tidak semuanya implementatif dan relevan dengan masalah sektor riil sesungguhnya. Padahal, persoalan utama yang harus dibenahi adalah meningkatkan daya beli masyarakat.
Sebab, selama ini pemerintah dan pengusaha meremehkan pasar dalam negeri yang total konsumennya mendekati 230 juta orang. Karena itu, pada 2009, pemerintah harus merumuskan insentif fiskal yang fokus pada pemecahan masalah internal. ''Rancangan insentif harus terarah pada penguatan daya beli masyarakat,'' tegasnya.
Meski begitu, insentif untuk meningkatkan efisiensi biaya produksi barang jasa juga harus terus dilakukan. Mengenai penguatan daya beli, dia menilai pemerintah sudah memulainya dengan menurunkan harga premium dan solar.
JAKARTA - Krisis finansial global terus memakan korban. Tahun depan, setidaknya sejuta pekerja bakal kehilangan pekerjaan. Hal tersebut disebabkan
BERITA TERKAIT
- Dukung Ketahanan Pangan, Polda Banten Tanam Jagung di Lahan 4.325 Hektare
- PGN Perlu Didukung Agar Berlari Kencang Kelola Gas Bumi
- KAI & BNI Resmikan Penamaan Stasiun Dukuh Atas BNI
- Sebanyak 90 Ribu Pengunjung Hadiri SIAL Interfood 2024
- Makin Mudah Bangun Loyalitas Pelanggan dengan OCA
- Gandeng 2 Mitra Strategis, BNC Konsisten Salurkan Kredit Modal Kerja