Sektor Transportasi Umum Paling Terpukul
jpnn.com - JAKARTA - Pengurus harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menuturkan, sektor pelayanan transportasi umum paling terkena dampak kenaikan harga BBM ini.
Dengan kenaikan harga BBM sekitar 25 persen, diperkirakan kenaikan harga atau tarif transportasi sekitar 5-10 persen. Supaya tidak terjadi kenaikan yang berlebihan, pemerintah daerah harus membuat regulasi penetapan tarif angkutan umum.
"Ketika tarif transportasi naik, harus ada jaminan peningkatan pelayanan transportasi," katanya. Anggaran untuk peningkatan pelayanan transportasi umum itu, diambil dari pengalihan anggaran subsidi BBM.
Tulus menyayangkan paparan Presiden Jokowi yang kurang komplit. Menurutnya, Jokowi seharusnya dengan detail menyebutkan anggaran subsidi BBM yang dialihkan untuk apa saja.
"Pembangunan layanan transportasi umum harus jelas dapat alokasi berapa," paparnya.
Dia mengatakan selama ini terjadi logika yang tidak nyambung antara kenaikan BBM dengan peningkatan pelayanan transportasi umum. "Harga BBM sudah berkali-kali naik, tetapi layanan transportasi umum masih begitu-begitu saja," ujarnya.
Menurutnya ke depan harga BBM akan terus naik. Sehingga keberadaan moda transportasi umum menjadi prioritas utama masyarakat. Masyarakat akan dirugikan jika infrastruktur transportasi tidak diperbaiki oleh pemerintah.
Tulus juga mengatakan salah satu pelayanan prima yang harus dijalankan pemerintah adalah, ketersediaan BBM bersubsidi di luar pulau Jawa. "Contohnya di kawasan Indonesia timur," katanya tadi malam.
Tulus mengatakan saat ini BBM masih sering langka di wilayah-wilayah luar pulau Jawa. Dia menuturkan banyak BBM eceran yang dijual hingga Rp 20 ribu per liter. Melambungnya harga eceran ini disebabkan karena katersediaan BBM yang langka.
Tulus berharap harga BBM di eceran maupun di SPBU tidak terlambau jauh. Sebagai perbandingan, ketika harga premium di SPBU Rp 6.500 per liter, rata-rata harga premium eceran di pulau Jawa Rp 7.000 hingga Rp 8.000 per liter. "Bisa dilihat perbandingan yang jauh harga premium eceran di Jawa dengan di Indonesia timur," katanya.
Pengamat kebijakan public Agus Pambagyo mengatakan, harga bahan pokok hampir dipastikan naik menyusul kenaikan harga BBM. "Tugas pemerintah untuk menekan potensi kenaikan harga bahan pokok itu," paparnya.
Hari ini dia dijadwalkan akan bertemu dengan Menteri ESDM dan Wapres Jusuf Kalla untuk membahas potensi dampak kenaikan harga BBM. (wan)
JAKARTA - Pengurus harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menuturkan, sektor pelayanan transportasi umum paling terkena dampak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Berkah Libur Nataru, Penjualan Pempek di Palembang Meningkat Signifikan
- Studi Jakpat: Richeese Factory Jadi Fast Food Brand Lokal Paling Favorit
- Bea Cukai Dorong Efisiensi Logistik & Ekspor
- Bea Cukai Nanga Badau Lepas Ekspor Bungkil Sawit ke Malaysia, Sebegini Jumlahnya
- KAI Ingatkan Ketentuan Bagasi untuk Penumpang yang Berlibur saat Nataru
- PB PMII Minta Kenaikan PPN 12% Dikaji Ulang