Sekuntum Mawar untuk Yudhoyono
Jumat, 13 November 2009 – 19:43 WIB
FENOMENA tersingkapnya kasus Bibit dan Chandra maupun Antasari di angkasa informasi Indonesia sungguh bagai karnaval cerita. Berita media cetak dan elektronik melukiskan keberagaman informasi itu, bahkan ada yang saling bentrok dan beda. Toh, langit tidak runtuh. Bahkan semakin mengentalkan iklim demokratisasi dan kebebasan menyampaikan informasi di tanah air. Komisi III DPR RI terkesan "mendukung" Polri dan Kejaksaan Agung meneruskan perjuangannya hingga ke pengadilan. Komisi III tegar, walaupun berbagai kecaman merebak dari banyak tokoh dan kelompok, termasuk dari para Facebooker di dunia maya. Bahkan mereka menentang Tim 8 berdebat - namun Tim Pencari Fakta ini setidaknya belum melayani.
Tim 8 bentukan Presiden Yudhoyono menganjurkan, jika memang kasus Bibit dan Chandra tidak kuat dilanjutkan ke meja hijau, segera distop saja. Tetapi kepolisian dan kejaksaan masih bersikukuh meneruskannya ke meja hijau.
Baca Juga:
Publik kaget mendengar kesaksian Wiliardi Wizard, mantan Kapolres Jakarta Selatan yang menyebut ada upaya petinggi kepolisian untuk menyeret mantan Ketua KPK Antasari dalam kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen. Kemudian Kapolri membantahnya, termasuk bantahan beberapa perwira polisi di depan Tim 8.
Baca Juga: