Sekuriti dan Guru Ditangkap Lantaran Sebar Hoaks
jpnn.com, SURABAYA - Seorang petugas sekuriti dan guru di Jawa Timur ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Jatim karena meneruskan alias share berita bohong atau hoaks. Polda Jatim Jumat (2/3) kemarin merilis empat tersangka penyebaran hoaks.
Mereka berasal dari berbagai kota di Jatim. Muhammad Faizal Arifin asal Surabaya, Jazuri asal Malang, Sofyan asal Probolinggo, dan Minandar asal Sumenep.
Keempat tersangka diamankan secara maraton setelah Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim memburu mereka sejak Januari lalu. ”Awal tahun kami mulai penyelidikan,” kata Wadireskrimsus Polda Jatim AKBP Arman Asmara Syarifuddin.
Pengungkapan itu berawal dari pengamatan polisi pada unggahan di akun Facebook Arifin pada 13 Januari lalu. Polisi menelisik hoaks yang dia viralkan. Sekuriti pabrik tersebut menghasut warga Nahdlatul Ulama.
Dia membikin unggahan yang menyudutkan KH Said Aqil Siroj (ketua umum PB Nahdlatul Ulama) di Facebook dan Instagram. ”Dia tulis ’pak kiai tidak becus mendidik’ sehingga warga NU marah,” ungkap Arman.
Di antara empat tersangka, hanya Arifin yang mengenakan baju tahanan berwarna oranye. Sedangkan lainnya mengenakan kemeja dan baju koko. Arifin memang satu-satunya tersangka yang ditahan. Polisi menuduh dia terlibat jaringan The Family of Muslim Cyber Army (TFMCA) yang beberapa hari lalu dibongkar Bareskrim.
Tiga tersangka lainnya, Jazuri, Sofyan, dan Minandar, disebut polisi tidak terlibat dengan TFMCA. Polisi mengamankan mereka hanya karena mengunggah komentar dan status yang berasal dari kabar bohong. ”Banyak sekali unggahan mereka. Rata-rata soal penyerangan ulama oleh PKI,” terang mantan Kapolres Probolinggo itu.
Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera sempat berbincang dengan Minandar saat rilis. Dia mengaku heran dengan kelakuan tersangka. Sebab, Minandar merupakan seorang guru di salah satu pondok pesantren di Sumenep. ”Apa yang bikin kamu jadi kayak gini?” tanya Barung sambil mendekatkan muka.
Terjebak hoaks, sebar, malah ditangkap polisi. Peringatan buat pengguna telepon pintar yang tak cermat.
- Ajudan Pastikan Rekaman Suara Mirip Jokowi Hoaks
- Bawaslu Minta Setop Penyebaran Hoaks dan Ujaran Kebencian Terkait Pilkada Serentak
- Pilkada 2024 Telah Usai, Ketua LUIS Ingatkan Umat Muslim Jangan Terprovokasi Hoaks
- Kemendes PDT Pastikan Info Rekrutmen Pendamping Lokal Desa 2024-2025 Hoaks
- Denny Sumargo Beberkan Alasan Satroni Rumah Farhat Abbas, Khawatir Keselamatan Istri
- Ini Alasan Denny Sumargo Nekat Datangi Rumah Farhat Abbas, Oh Ternyata