Selain Asia Carrera dan Tera Patrick, Ternyata Vivid juga Pakai Kim Kardashian
Meski sempat terjadi polemik hukum dengan Kim, tetap saja Vivid dianggap secara legal menguasai video tersebut. Pada 2010, di antara sekian ratus ribu video dewasa yang beredar di AS, sepertiganya diproduksi Vivid.
Memasuki pertengahan 2000 ketika film dewasa kian gampang didapatkan secara gratis di internet, Vivid pun terpukul. Tapi, sebagaimana entitas bisnis lainnya, mereka pun melakukan penyesuaian.
"Kuncinya, kami harus terus melakukan adaptasi," papar Hirsch.
Dia kemudian melakukan sejumlah perubahan radikal. Yang pertama adalah meniadakan lagi Vivid Girls.
Kebijakan tersebut membuat Hirsch bisa berhemat. Jika dulu Vivid memproduksi 6-7 film per bulan, kini cukup 2-3 film.
"Para pemainnya dibayar langsung per proyek," kata Hirsch yang menolak menyebutkan detail fee pemain maupun total ongkos produksinya.
Langkah berikutnya, dia mematikan penjualan DVD-nya dan melakukan diversifikasi media. Yang pertama tentu saja situs berbayar Vivid. Dari situlah Vivid mendapatkan pemasukan. (ano/ttg/mas)
TREN industri film dewasa kini telah bergeser. Menurut CEO Vivid Adult Entertainment Steven Hirsch jika orang harus membeli dan menikmati film dewasa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Batal Tayangkan Podcast Ayah Natasha Wilona, Denny Sumargo: Cukup Sensitif
- Baim Wong Kembali Ungkap Kasus Penipuan yang Mencatut Namanya
- Harvey Moeis Divonis 6,5 Tahun Penjara, Berikut Fakta-Fakta Persidangan
- 3 Berita Artis Terheboh: Pengakuan Ratna Sarumpaet, Pelaku Pemerasan Penonton DWP Ditangkap
- Candi Prambanan Jadi Destinasi Spesial Raisa dan Keluarga
- Bintangi Film Anak Kunti, Nita Gunawan Bagikan Cerita soal Ini