Selain Karbon Dioksida, Ozon dan Metana Juga Sebabkan Pemanasan Global
Sekelompok ilmuwan mengungkapkan, ada terlalu banyak perhatian terhadap karbon dioksida sebagai gas rumah kaca. Sementara zat lain seperti ozon, metana dan sulfur dioksida seharusnya juga menerima perhatian lebih besar.
Dalam sebuah tulisan singkat di jurnal ilmiah ‘Nature’, kelompok ilmuwan tersebut berpendapat bahwa polutan udara dalam bentuk lain juga berkontribusi pada satu dari delapan kematian di seluruh dunia, dan hampir 50 juta kematian dapat dihindari pada tahun 2040, jika produksi emisi dipangkas setengah.
Mereka menyebut, polutan dalam bentuk lain, seperti metana, memiliki potensi pemanasan global yang lebih tinggi jika dibanding karbon dioksida.
Metana tak hanya diproduksi secara alamiah di lahan basah, tapi juga dilepaskan dari sistem gas alam industri dan dari produksi ternak.
Dr Julia Schmale, dari Institut Studi Kesinambungan Lanjutan di Jerman, mengutarakan, gas dan partikel berasal dari berbagai sumber.
"Secara umum, karbon hitam berasal dari sumber pembakaran. Ozon diproduksi secara kimia di atmosfer, itulah mengapa ia sangat sulit dikontrol," jelasnya.
Kontribusi gas lain perlu diperhatikan dalam perubahan iklim
Sekelompok ilmuwan mengungkapkan, ada terlalu banyak perhatian terhadap karbon dioksida sebagai gas rumah kaca. Sementara zat lain seperti ozon,
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat