Selain Karbon Dioksida, Ozon dan Metana Juga Sebabkan Pemanasan Global

Dr Julia mengatakan, sementara polutan belum diabaikan, perhatian lebih besar harus ditempatkan pada peran yang mereka mainkan dalam perubahan iklim.
"Dalam konteks memerangi perubahan iklim, mereka sangat kurang diperhatikan. Hanya dalam tiga tahun terakhir, setelah laporan dari program lingkungan PBB terbit, polutan yang memperngaruhi iklim ini telah mendapat perhatian lebih dan inilah mengapa ada lebih banyak perdebatan yang muncul sekarang," ungkapnya.
Para ilmuwan berpendapat, perbaikan kecil dapat dilakukan untuk menghilangkan partikel - seperti dari karbon hitam – agar tida masuk ke atmosfer.
Dr Julia merujuk pada program terbaru yang dikembangkan PBB.
"Anda bisa mencegah kebocoran pipa ketika Anda berpikir tentang metana, Anda dapat menangkap emisi metana dari tempat pembuangan sampah atau pengolahan air limbah dan benar-benar mengubahnya menjadi sumber energi alternative,” tuturnya.
Ia mengemukakan, "Untuk mengurangi banyak polusi dan juga mengurangi faktor pengubah iklim seperti karbon dioksida pada saat yang bersamaan, kita harus mengurangi konsumsi atau berhenti membakar fosil atau bahan bakar biogenik.”
"Jadi itu artinya, kita perlu mengubah perilaku kita sedikit," imbuhnya.
Sekelompok ilmuwan mengungkapkan, ada terlalu banyak perhatian terhadap karbon dioksida sebagai gas rumah kaca. Sementara zat lain seperti ozon,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia