Selain Kekerasan Verbal, SMKN 3 Padangsidimpuan Diduga Marak Pungli
jpnn.com, JAKARTA - Pascakasus tewasnya Amelya Nasution dan pengaduan lima siswa SMKN 3 Padangsidimpuan yang oleh gurunya disuruh jual diri, FSGI (Federasi Serikat Guru Indonesia) kembali menerima laporan dari sekolah tersebut.
Laporan kali ini makin menguatkan tata kelola sekolah yang buruk karena tidak transparan, tidak akuntabel bahkan tanpa pengawasan Komite Sekolah (KS).
Menurut Sekjen FSGI Retno Lisyarti, pihaknya mendapatkan laporat bila rapat KS terkait bayaran sekolah sudah tidak dilaksanakan selama dua tahun terakhir. Namun berbagai pungutan yang memberatkan terus terjadi di SMKN 3 Padangsidimpuan.
"Berbagai pungutan yang memberatkan siswa dan tidak transparannya sekolah memicu terjadi demo besar di SMKN 3 Padangsidimpuan beberapa waktu lalu. Demo diikuti oleh 800 siswa," kata Retno di Jakarta, Sabtu (15/4).
Saat demo para siswa menuangkan pernyataan sikap yang menunjukkan fakta-fakta dugaan pungutan liar, tata kelola sekolah yang buruk sehingga berdampak pada layanan sekolah terhadap praktik-praktik jurusan, uang terus dipungut tapi bahan praktik minim.
"Jadi sekolah ini selain beberapa oknum gurunya suka melakukan kekerasan verbal, juga getol pungli. Itu sebabnya kami mendesak harus ada investigasi ke sekolah tersebut,” tandas Retno. (esy/jpnn)
Pascakasus tewasnya Amelya Nasution dan pengaduan lima siswa SMKN 3 Padangsidimpuan yang oleh gurunya disuruh jual diri, FSGI (Federasi Serikat Guru
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Tenggiling Dibunuh di Padang Sidempuan, 41 Kg Sisiknya Dijual ke Pekanbaru
- Aceh Singkil Diguncang Gempa M 6,2, Getarannya Terasa Hingga di Padang Sidempuan
- 1 Bangunan Berlantai Tiga di Padang Sidempuan Ambruk Diterjang Banjir
- PJJ Makan Korban Lagi, P2G Nilai Mendikbud Tak Punya Sense of Crisis
- Dokter EZ Meninggal Dunia karena Corona, Temannya dr AS Masih Jalani Perawatan
- Insentif Tidak Cair 3 Bulan, 5 Dokter Spesialis Mengundurkan Diri