Selain Kesehatan, Program Makan Siang Gratis Diklaim Atasi Permasalahan Sosial-Ekonomi
jpnn.com - Juru bicara calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka, Emil Dardak mengatakan program makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren tidak hanya menjadi solusi bagi persoalan kesehatan atau kekurangan gizi.
Program yang diinisiasi pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu juga dinilai mampu mengentaskan permasalahan sosial dan ekonomi di masayarakat, khususnya bagi kalangan kelas menengah ke bawah.
“Pak Prabowo sangat antusias kalau membahas sumber daya manusia (SDM), prasyarat utamanya adalah sehat dan itu dimulai dari tumbuh kembang optimal. Itu sebabnya mendorong perbaikan gizi jadi prioritas, utamanya bagi anak sekolah dan santri,” ucap Emil dalam keterangannya, Minggu (4/2).
Dia berharap program tersebut bakal seperti imunisasi. Agar efektif, kebijakan itu menyasar anak-anak di sekolah dan pesantren.
“Karena saat waktu makan siang atau jam 12 teng, itu belum tentu sekolah sudah selesai, kemudian mereka pulang dan makan di rumah,” kata dia.
Wakil gubernur Jawa Timur itu pun menegaskan makanan yang nantinya terdistribusi dipastikan telah memenuhi standar gizi nasional.
Sebagai acuannya, pemerintah saat ini telah memiliki program “Isi Piringku” yang berlandaskan pemenuhan gizi seimbang dalam 700 kalori.
Rinciannya adalah karbohidrat atau makanan pokok 150 gram nasi, 75 gram lauk hewani, 100 gram lauk nabati, 150 gram sayuran, dan 150 gram buah-buahan.
Emil Dardak sebut program makan siang gratis di sekolah dan pesantren tidak hanya menjadi solusi bagi persoalan kesehatan atau kekurangan gizi.
- Anggap Menteri Hukum Tak Cermat Teken Aturan, Pimpinan GPK Mengadu ke Presiden Prabowo
- Eddy Soeparno Tegaskan Komitmen Prabowo Wujudkan Ketahanan Energi
- Kampanye Akbar Ridwan Kamil-Suswono, Warga Bawa Bendera Wajah Gibran
- Mendes Yandri Susanto Minta Pemda Petakan Wilayah untuk Memaksimalkan Potensi Desa
- Reza Indragiri Adukan Fufufafa & Mobil Esemka ke Lapor Mas Wapres Gibran, Ini yang Terjadi
- Halaman Belakang