Selain Mampu Redam Inflasi, Bansos Juga Dapat Amankan APBN dan Daya Beli Masyarakat
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah akan menggelontorkan bansos berupa bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat untuk meredam inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Bansos berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) itu senilai Rp 600 ribu untuk 20,65 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) senilai Rp 12,4 triliun.
Bantu itu akan diberikan melalui Kementerian Sosial (Kemensos) dan disalurkan melalui berbagai saluran kantor pos di seluruh Indonesia dibawah kewenangan Kemensos.
Pengamat ekonomi Defiyan Cori mengatakan, bansos bisa dijadikan cara untuk mempertahankan daya beli masyarakat.
“Kebijakan pro rakyat harus dilanjutkan,” ujarnya.
Hal serupa dikemukakan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan yang menegaskan, pengalihan subsidi akan memitigasi dampak geopolitik global terhadap tekanan energi nasional serta membuat desain Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) lebih tepat sasaran.
Budi mengatakan, pemerintah saat ini fokus melindungi masyarakat tak mampu melalui skema bantalan sosial serta perlindungan sosial lainnya.
“Pemerintah memastikan rakyat di kelompok terbawah akan mendapat perlindungan maksimal dari kebijakan ini,” tegasnya.
Pemerintah akan memberikan bansos berupa bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat untuk meredam inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
- Pembangunan IKN Kembali Dilanjutkan, Anggaranya Sangat Wow
- Tumbuh Positif, Penerimaan Bea Cukai hingga Akhir 2024 Capai Rp 300,2 Triliun
- Realisasi APBN untuk Subsidi BBM hingga Listrik 2024 Capai Rp 434,3 Triliun
- PHK Massal, Rupiah Anjlok, hingga Teror PPN 12 Persen Menghantui Perekonomian
- Kinerja APBN 2024 On Track, Penerimaan Bea Cukai Capai Rp 257,8 Triliun hingga November
- PPN 12 Persen Berpotensi Picu Inflasi Serius