Selain Penyakit Kronis, Obesitas Berpotensi Memperburuk Kondisi Pasien COVID-19

jpnn.com, JAKARTA - Staf medis di ruang gawat darurat hotspot virus di seluruh dunia melihat lebih banyak pria daripada wanita yang menderita gejala COVID-19. Penderita obestitas sebagai faktor lain yang berpotensi memperburuk kondisi mereka.
Obesitas menambah risiko kesehatan secara umum, dengan peningkatan kejadian diabetes dan hipertensi, yang keduanya diidentifikasi sebagai faktor yang memperburuk COVID-19 dalam studi Italia dan Tiongkok.
Apa yang pertama kali mulai muncul sebagai pola di Tiongkok, di mana virus muncul pada akhir tahun lalu, telah bergema melalui rumah sakit di Eropa dan Amerika Serikat ketika pandemi menyebar.
"Lebih banyak pria daripada wanita yang memiliki masalah serius, dan pasien yang kelebihan berat badan atau memiliki masalah kesehatan sebelumnya berisiko lebih tinggi," kata Derek Hill, Profesor Ilmu Pencitraan Medis di University College London, seperti dilansir laman MSN, Kamis (16/4).
Statistik awal dari Pusat Penelitian dan Audit Nasional Perawatan Intensif independen Inggris tentang orang yang dirawat dalam perawatan intensif untuk virus mengkonfirmasi fenomena ini, dimana 73 persen adalah laki-laki dan 73,4 persen digolongkan sebagai kelebihan berat badan.
Menurut data awal hasil untuk pasien yang telah sembuh atau meninggal karena COVID-19 pada periode sebelum 3 April, pasien obesitas juga lebih kecil kemungkinannya untuk pulih setelah menerima perawatan kritis.
Sekitar 42,4 persen orang dengan indeks massa tubuh (BMI) lebih dari 30 mampu pulang setelah pengobatan yang berhasil, dibandingkan dengan 56,4 persen pasien dengan BMI kurang dari 25.
Tetapi mengapa begitu banyak pria yang terpengaruh? Hanya beberapa bulan setelah coronavirus baru muncul, para ahli mengatakan masih terlalu dini untuk memastikannya.
Penderita obestitas sebagai faktor lain yang berpotensi memperburuk kondisi pasien COVID-19.
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Prevalensi Obesitas di Indonesia 23,4%, LIGHThouse Siap Bantu Klien Makin Sehat
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah