Selalu Bangun Pagi, Sempatkan Minum Kopi
jpnn.com - Dengan pola kebersamaan yang demikian itu, maka Muin dan Murni memang hampir tak terpisahkan. Mereka mengaku jarang melakukan aktivitas sendiri-sendiri. Saat santai mereka masih suka berjalan-jalan ke mal berdua saja.
”Liburan berdua saja harus kami lakukan selain dengan anak cucu. Terakhir kami pergi liburan ke Bali,” kata Murni.
Diupayakan pula, mereka selalu merayakan hari pernikahan, seperti pada peringatan 65 tahun di Pakuwon Golf & Family Club Pakuwon Indah Surabaya pada 9 Agustus lalu.
Dalam pesta bertema vintage yang dipandu penyanyi Nina Tamam dan Ferdy Hasan itu, Muin dan Murni bukan hanya sekadar berpesta. Namun mereka ingin mengumpulkan semua anak cucu dan cicit serta kerabat dan sahabat serta keluarga besar PT Vitapharm yang memproduksi kosmetik Viva sejak 1962 itu.
”Sejak kawin perak, lalu diamond dan sekarang blue saphir kami berdua ingin merayakannya untuk berbagi kebahagiaan dan memberikan makna tentang kebersamaan kami pada semua orang,” kata Muin.
Selain peringatan ulang tahun perkawinan, Muin dan Murni juga masih menggelar pesta ulang tahun masing-masing. Setiap kali perayaan masing-masing punya kesempatan untuk memberikan kado.
Jika Muin suka menghadiahi Murni emas yang memang menjadi kesukaan Murni seperti perhiasan sampai emas batangan, sebaliknya Murni tahu jika suaminya itu adalah pecinta barang antik.
”Ya kadang lukisan atau patung yang jadi kesukaannya,” kata Murni.
Dengan pola kebersamaan yang demikian itu, maka Muin dan Murni memang hampir tak terpisahkan. Mereka mengaku jarang melakukan aktivitas sendiri-sendiri.
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara