Selalu Bawa Alat Kejut Listrik untuk Hadapi Pria Iseng
Kamis, 06 Juni 2013 – 06:12 WIB
Namun, restu tersebut disertai persyaratan. Sebenarnya cukup mudah jika Aristi memang sosok perempuan yang feminin. Sang ibunda hanya meminta dia mengenakan rok setiap ada acara kumpul-kumpul seperti arisan. Namun, meski berprofesi pelayan kesehatan masyarakat secara freelance, dia gemar berpenampilan boyish. Alhasil, persyaratan sang ibu tersebut dirasa Aristi cukup berat.
"Tapi, ya akhirnya aku turuti daripada nggak dapat izin. Jadi, sekarang setiap ke acara arisan sama ibu, aku pakai rok," ujarnya lantas tersenyum.
Sikap orang tua yang cenderung khawatir berlebihan terhadap perjalanan-perjalanan touring Aristi cukup beralasan. Sebab, bagaimanapun, Aristi seorang perempuan. Perjalanan seorang diri dengan bersepeda pasti cukup berisiko. Meski dibekali tekad serta persiapan yang mumpuni, dalam setiap perjalanannya, Aristi beberapa kali mengalami kejadian yang kurang mengenakkan.
Dalam perjalanan perdananya seorang diri dari Malaysia menuju Vietnam, Aristi harus berurusan dengan seorang pria sieng. Saat itu, dia telah mengayuh hingga Kamboja. Suhu udara Kamboja ketika itu cukup panas, mencapai 45 derajat Celsius. Di tengah udara panas menyengat tersebut, Aristi menyempatkan diri tidur di bawah pohon beralas matras.
Penghobi bersepeda jarak jauh atau populer disebut long distance cycling masih sangat jarang, apalagi perempuan. Aristi Prajwalita adalah perkecualian.
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara