Selalu Bawa Alat Kejut Listrik untuk Hadapi Pria Iseng
Kamis, 06 Juni 2013 – 06:12 WIB
Tiba-tiba, dirinya didatangi seorang laki-laki muda. Laki-laki asing tersebut berusaha berkomunikasi dengan Aristi. Dia bahkan tertawa. Aristi pun mulai terganggu. Kemudian, laki-laki tersebut mulai memberikan isyarat dengan tangannya.
"Dia kasih isyarat ngajak ciuman. Terus, dia mulai buka baju. Aku panik, tapi nggak langsung kabur. Takutnya dia ngamuk karena posisinya deket banget. Akhirnya, aku pelan-pelan gulung matras sambil masih ngobrol sama dia. Untungnya dia nggak ngeh. Aku pelan-pelan beresin semuanya, terus naik sepeda. Baru dia ngeh. Tapi, aku sudah ngayuh cepet-cepet dan kabur," ujarnya.
Hal serupa terjadi ketika Aristi sampai di Bangkok. Saat itu, anak pertama dua bersaudara tersebut berniat menyeberangi sebuah jembatan pada malam. Situasinya cukup sepi. Tiba-tiba muncul beberapa pria yang berjalan mendekati. Ketika mereka berjalan makin dekat, Aristi pun langsung mengeluarkan alat kejut listrik.
"Aku tunjukin ke mereka. Mereka langsung lari. Padahal, aku nggak sampai menyentuhkan itu ke tubuh mereka. Tapi, mungkin takut lihat aliran listrik pendek warna biru," ungkapnya.
Penghobi bersepeda jarak jauh atau populer disebut long distance cycling masih sangat jarang, apalagi perempuan. Aristi Prajwalita adalah perkecualian.
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara