Selalu Bawa Alat Kejut Listrik untuk Hadapi Pria Iseng
Kamis, 06 Juni 2013 – 06:12 WIB
Pengalaman menegangkan lainnya adalah ketika Aristi tidak sengaja memasuki daerah konflik. Dalam perjalanan luar negeri pertamanya, dia sempat menjelajahi wilayah Thailand Selatan, tepatnya di Distrik Saiburi, Pattani. Sebenarnya Aristi disarankan melewati highway. Namun, dia ingin mencoba jalan lain. Jalan pilihan Aristi itu cukup sepi.
Ketika tengah asyik menggowes, dia mendapati sejumlah barikade tentara. Tiba-tiba, seorang perempuan bercadar yang mengendarai motor memepet sepedanya. Perempuan tersebut meminta Aristi meninggalkan kawasan itu. Tapi, Aristi menolak dengan halus. Perempuan bercadar tersebut pun menyarankan agar dirinya berhati-hati.
"Besoknya, aku teleponan sama temanku. Aku cerita bahwa aku ngelewati kawasan Saiburi, Pattani. Temanku bilang lu gila, itu daerah konflik, bahaya banget. Kata temanku, di situ banyak ranjau. Untung aku selamat dan nggak terjadi apa-apa," katanya.
Perjalanan ketiga, Aristi menjajal benua Eropa pada 2011. Negara-negara yang dia kunjungi, antara lain, Belanda, Prancis, Italia, dan Belgia. Pada perjalanan kali ini, dia tidak sekadar menggowes, tapi juga mendaki Mont Blanc yang merupakan puncak gunung tertinggi di Eropa. Yang istimewa, Aristi juga menjelajah bersama pesepeda jarak jauh yang sudah tersohor, yakni Bambang Hertadi alias Paimo. Namun, mereka bersama-sama hanya sampai setengah perjalanan.
Penghobi bersepeda jarak jauh atau populer disebut long distance cycling masih sangat jarang, apalagi perempuan. Aristi Prajwalita adalah perkecualian.
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara