Selalu Ingat Cerita Komjen Pol Anang Iskandar

Selalu Ingat Cerita Komjen Pol Anang Iskandar
Ono Cahyono. Foto: Guslan Gumilang/Jawa Pos

Ada banyak cerita yang masuk ke telinga Geno, tapi ada satu kisah yang begitu diingatnya. Cerita itu meluncur dari penuturan Anang Iskandar yang menjabat Kapolwiltabes Surabaya periode 2006–2008. Dalam beberapa kesempatan saat dipijat, Anang kerap membagi pengalaman hidupnya.

Kepada Geno, pria yang kini menyandang tiga bintang di pundaknya itu menerangkan bahwa dirinya berasal dari keluarga seorang tukang cukur rambut di Mojokerto. Tapi, berkat keuletan orang tua dan semangatnya untuk maju, Anang akhirnya bisa sampai posisi Kapolwiltabes Surabaya. Cerita itu pun dibungkus rapi dalam ingatan Geno.

”Cerita itu pula yang memotivasi saya untuk bisa terus menyekolahkan anak setinggi-tingginya,” sebut Geno yang hanya tamat SD.

Karena cerita Anang tersebut, Geno selalu berupaya menyisihkan uang untuk ditabung agar bisa dimanfaatkan sebagai biaya sekolah anak-anaknya.

Kini Geno mulai mewujudkan mimpinya itu. Anak pertamanya saat ini belajar di Pelayaran Universitas Hang Tuah Surabaya dan duduk di semester dua. Anak keduanya diterima di program akselerasi SMP di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto. Sayangnya, Geno tidak mau nama anaknya disebutkan.

”Tidak perlu disebut nama mereka. Yang terpenting, mereka harus terus belajar agar nanti menjadi orang,” harap Geno. Menjadi orang dalam bahasa Jawa berarti orang yang memiliki pekerjaan mapan.

Perjalanan Geno sendiri sampai ke Polwiltabes Surabaya bermula saat dirinya merantau ke Surabaya awal 90-an. Dia kemudian diterima bekerja di toko sandal di Pasar Turi. Karena merasa gajinya pas-pasan, setiap sore dia berkeliling untuk menawarkan jasa pijat. Kebetulan, Geno mendapat ilmu pijat dari sang ibu.

Tempat yang menjadi sasaran kelilingnya adalah Polwiltabes Surabaya. Awalnya hanya satu-dua yang menerima tawarannya.

YANG tak mengenalnya bakal mengiranya sebagai polisi. Sebab, laki-laki itu sering terlihat di Polrestabes Surabaya. Entah itu di ruang piket satreskrim,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News