Selalu Jadi Sorotan, Anies Berpeluang Jadi Kuda Hitam

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga survei Indo Barometer merilis hasil risetnya tentang elektabilitas tokoh sebagai calon presiden. Berdasar temuan Indo Barometer, Gubernur DKI Anies Baswedan berpeluang menjadi kuda hitam pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.
Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan, Anies saat ini menduduki posisi strategis sehingga semua kebijakannya jadi sorotan publik dan media. "Jadi kalau Anies buat kebijakan kemungkinan besar selalu jadi sorotan," ujar Qodari dalam rilis survei Indo Barometer di Jakarta, Kamis (15/2).
Qodari mencontohkan wacana yang dilontarkan Anies tentang legalisasi becak yang jadi polemik. “Bahkan diskusi soal itu (becak) saja jadi pembahasan berhari-hari," katanya.
Menurut Qodari, hasil survei Indo Barometer memang masih menempatkan Joko Widodo dengan elektabilitas tertinggi, yakni 46,8 persen. Di bawahnya ada Prabowo Subianto (22,9 persen) dan Anies BAswedan (2,4 persen).
Di luar ketiga nama itu, elektabilitasnya di bawah 2 persen. Antara lain mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (1,8 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (0,8 persen), Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan (0,3 persen) dan Jusuf Kalla (0,1 persen).
"Sementara yang belum memutuskan 17,1 persen, rahasia 6,3 persen, dan tidak tahu atau tidak menjawab 4,5 persen," sebut Qodari.
Sekadar informasi, survei Indo Barometer dilakukan pada 23-30 Januari 2018 terhadap 1.200 responden di 34 provinsi Survei dengan metode multistage random sampling itu memiliki margin of error sebesar lebih kurang 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.(ce1/gwn/JPC)
Indo Barometer merilis hasil surveinya yang terkini tentang elektabilitas calon presiden. Hasilnya, Anies Baswedan sudah di bawah Jokowi dan Prabowo Subianto.
Redaktur & Reporter : Antoni
- Paksa Kepala Daerah Ikut Retret, Prabowo Ingin Meniru Rezim Orde Baru
- Pengamat: Retret Kepala Daerah Bukan Demi Kesejahteraan Rakyat, Tetapi Investasi Politik Prabowo
- Soal Band Sukatani, Rampai Nusantara Menilai Kapolri Sangat Terbuka dengan Kritik
- Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi, Tessa Bilang Begini
- Megawati Larang Kader PDIP Ikut Retret, Kritik Efriza Menohok Banget
- Ada Dukungan Jokowi, Persis Gagal Kalahkan 10 Pemain Semen Padang