Selalu Matikan Lawan, Dijuluki 'Homicide'
Rabu, 28 Juli 2010 – 12:49 WIB
Williams mengaku tidak akan melupakan jalanan New York, tempatnya meraup sukses awal. Khususnya di lapangan Rucker Park yang legendaris. Di sanalah dulu dia mendapatkan julukan seramnya.
"Ada komentator seru di even Entertainer's Basketball Classic (EBC) di Rucker Park, bernama Hannibal "Da Most Electrifying One". Dia mengomentari setiap pertandingan, dan selalu menghadiri pertandingan legendaris di sana sejak tahun 2000. Kalau kita bermain di sana dan mampu memukau, mereka langsung memberi kita nama," kenang Williams.
Pemain yang kini berusia 32 tahun itu mengaku tidak langsung mendapat julukan "Homicide." Awalnya adalah "The Hard Worker" (pekerja keras), lalu ke "C-Murder," lalu ke "C-Homicide," baru kemudian menjadi "Homicide".
Williams memang benar-benar ngetop di New York. Di arena streetball, dia berkali-kali menghadapi bintang-bintang streetball kelas dunia lain, atau bahkan menghadapi pemain-pemain NBA secara individual. Pernah, dalam suatu even, dia menghadapi Ron Artest. Waktu itu Artest masih tergabung di Indiana Pacers, dan memegang gelar Defensive Player of the Year. Sekarang, penggemar NBA tentu tahu, Artest baru saja membantu Los Angeles Lakers meraih gelar juara 2010.
Bintang basket kelas dunia tidak harus bermain di NBA. Corey "Homicide" Williams, bintang utama Development Basketball League (DBL) World
BERITA TERKAIT
- Bursa Transfer Liga 1: Sang Fenomenal Pulang ke Borneo FC
- Real Madrid vs Barcelona di Final Piala Super, Ancelotti: El Clasico Sangat Sulit Diprediksi
- Bojan Hodak Belum Bisa Mainkan Gervane Kastaneer saat Persib Jumpa PSBS, Ini Alasannya
- Barito Putera Vs Persija Sore Ini: Macan Incar Hattrick
- Bursa Transfer Liga 1: Semen Padang Mendatangkan Kiper Brasil
- PSBS Biak vs Persib Bandung: Bojan Hodak Buka Kans Rotasi?