Selama 40 Tahun, Pria Australia Ini Perjuangkan Pernikahan Sesama Jenis di AS
"Saya tak pernah merasakan hal yang sama. Tanah yang saya cintai, teman Australia yang saya cintai, tapi saya tak lagi memiliki kebanggaan itu dalam pemerintahan kami. Itu hanya melukai hubungan saya, benar-benar parah," akunya.
Meskipun demikian, Tony menyampaikan, ikatan hubungannya dengan Richard sudah cukup membantu mereka melalui waktu yang sulit.
"Karena hubungan ini, semuanya hanya angin lalu. Ini terdengar norak tapi kami adalah pasangan sejiwa ... ada beberapa kesulitan nyata yang kami lalui bersama-sama tapi itu tak terlalu sulit jika kami bersama-sama,” kenangnya.
"Saya tak pernah tahu kalau cinta bisa menjadi seperti apa yang saya miliki," tambahnya.
Mereka pindah kembali ke Amerika Serikat ke sebuah apartemen di mana Tony masih tinggal sebagai orang asing yang tak tercatat, masih mengajukan petisi untuk hak tinggal di AS sebagai pasangan dari warga negara AS.
Keputusan Mahkamah Agung akan mempengaruhi statusnya tetapi bahkan tanpa itu, pernikahannya diakui di sebagian besar negara bagian AS.
Itu adalah situasi yang masih jauh terselesaikan di Australia.
"Pemerintah Australia harus turun tangan dan menyelesaikan masalah ini secara keseluruhan. Australia tak boleh menjadi pengikut. Australia tak seharusnya begitu. Mereka harus menjadi pemimpin," harap Tony.
Sementara partai-partai politik di Australia bergulat dengan isu pernikahan sesama jenis, Mahkamah Agung di Amerika Serikat, dalam beberapa hari
- Dunia Hari Ini: Dua Negara Bagian di Australia Berlakukan Larangan Menyalakan Api
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis