Selama ASEAN Kompak, AS dan Tiongkok Tak Bisa Berbuat Banyak
Lorenzana mengatakan isu Laut China Selatan jadi masalah utama yang dibahas Filipina bersama Jepang, Tiongkok, Australia, Prancis, dan Amerika Serikat, sejak Mei 2020.
"Apa makna dari pertemuan ini? Laut China Selatan penting untuk banyak negara," kata dia.
"Ketegangan di Laut China Selatan akan terus memuncak karena Tiongkok akan terus menuduh AS dan negara lain telah melakukan provokasi serta upaya melemahkan stabilitas di kawasan," terang dia.
Tiongkok telah meningkatkan jumlah patroli dan latihan militernya tahun ini, beberapa di antaranya digelar di pulau sengketa yang juga diklaim oleh Vietnam.
Sementara itu, AS mengerahkan kapal perangnya sebagai wujud dukungan terhadap lalu lintas perairan yang bebas.
AS dan Tiongkok saling tuduh masing-masing pihak sengaja membuat provokasi.
Lorenzana mengatakan negara-negara di Asia Tenggara khawatir ancaman konflik bersenjata dapat terus memuncak.
Dia pun menegaskan, sebagai sekutu AS, Filipina suka atau tidak pasti akan terlibat dalam konflik. (ant/dil/jpnn)
Perhimpunan Bangsa-Bangsa di Asia Tenggara (ASEAN) terjebak di tengah-tengah rivalitas AS dan Tiongkok
Redaktur & Reporter : Adil
- Wanita Global
- 44 Pemimpin Muda Asia Tenggara Berkumpul Dalam AYF 2024
- Laut China Selatan, Teledor Atau Terjerat Calo Kekuasaan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan