Selama Januari-April 2016, Indonesia Akan Impor 200.000 Sapi dari Australia
Pemerintah Indonesia telah mengganti sistem perizinan impor ternak sapi Australia dan telah mengeluarkan 200.000 izin untuk "trimester" pertama 2016.
Dewan Eksportir Ternak Hidup Australia (ALEC) mengatakan, pihaknya telah menerima konfirmasi bahwa izin impor akan dialokasikan setiap empat bulan, bukannya setiap tiga bulan.
CEO ALEC, Alison Penfold, menyambut gembira perubahan ini, tetapi ia juga mengatakan, industri ternak di Australia akan terus mendorong adanya alokasi tahunan.
"Ini adalah langkah maju dari izin kuartalan (4 bulanan) dan yang pasti ini kemajuan. Pada akhirnya, apa yang kami minta adalah alokasi tahunan yang diumumkan beberapa bulan sebelum dimulainya izin baru,” jelasnya.
Ia menyambung, "Itu memberi kami kesempatan untuk merencanakan logistik pada tahun ekspor ke Indonesia."
Pada Selasa (5/1) sore, ALEC mengkonfirmasi alokasi izin pertama untuk tahun 2016, ia mengunggah status di Twitter yang berisi bahwa izin impor dari Indonesia untuk trimester pertama (Januari-April) telah diterbitkan untuk total 200.000 sapi bakalan (sapi jenis feeder).
Kapal pengangkut ternak pertama ke Indonesia di tahun 2016 ini diperkirakan akan meninggalkan Pelabuhan Darwin dalam seminggu ke depan.
Menteri Pertanian Australia, Barnaby Joyce, menyambut baik berita ini dan mengatakan, Pemerintah Indonesia diharapkan untuk mengimpor total 600.000 ternak sepanjang 2016.
Pemerintah Indonesia telah mengganti sistem perizinan impor ternak sapi Australia dan telah mengeluarkan 200.000 izin untuk "trimester"
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki