Selama Januari-Juni 2008, Neraca Perdagangan RI-Malaysia Defisit
Sabtu, 18 Oktober 2008 – 19:06 WIB
JAKARTA - Indonesia kembali mencatat defisit dalam neraca perdagangannya dengan Malaysia. Selama Januari-Juni 2008, defisit perdagangan mencapai USD 1,5 miliar, atau naik 138,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar USD 620,2 juta.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), disebutkan defisit neraca perdagangan Indonesia terutrama disumbang dari meningkatnya impor minyak dan (migas) dari negeri jiran itu. Pada 2006, impor migas Indonesia mencapai USD 1, 5 juta, lalu meningkat hampir tiga kali lipat menjadi USD 4,26 juta pada tahun 2007.
Kondisi itu juga terjadi pada semester pertama 2008, di mana impor migas meningkat 68 persen dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi USD 2,9 juta.
Menteri Perdagangan\Mari Elka Pangestu menyatakan akan meningkatkan perdagangan dan investasi antar kedua negara. Untuk mengurangi defisit itu dilakukan dengan meningkatkan ekspor utama Indonesia ke Malaysia seperti cokelat, kopra, minyak sawit, dan cuku cadang kendaraan bermotor. "Investasi Malaysia di Indonesia terus meningkat menjadi USD 217, 3 juta pada tahun 2007," ujarnya.
JAKARTA - Indonesia kembali mencatat defisit dalam neraca perdagangannya dengan Malaysia. Selama Januari-Juni 2008, defisit perdagangan mencapai
BERITA TERKAIT
- Dirut Bank Mandiri Sebut Indonesia Punya Peran Vital dalam Perubahan Iklim Global
- Sukses Hilirisasi Kemiri, BUMDes Ngada Siap Ekspor
- PPN Jadi 12 Persen, Pakar: Paket Stimulus Ekonomi Akan Meringankan Beban Masyarakat
- Harga Emas Antam Hari Jumat 20 Desember 2024 Naik, Berikut Daftarnya
- Airlangga Dorong Koperasi Terus Tumbuh dan Beregenerasi
- Investasi Triliunan Perlu Kepastian Regulasi, Industri Petrokimia Perlu Perhatian Pemerintah