Selama Ramadan, 5 Kali Kerusuhan Terjadi di Sulteng
Senin, 03 September 2012 – 15:46 WIB
"Ini berdampak pada perkelahian antarkampung. Kerugian material, rumah terbakar, dan ada korban meninggal dunia," katanya.
Baca Juga:
Menurutnya, penegakan hukum sudah dilakukan dengan memeriksa 15 saksi dan menetapkan 43 calon tersangka. "Mengapa calon tersangka? Kesepakatan, karena konflik melibatkan beberapa desa, akan adakan acara perdamaian, secara adat. Nanti kami lanjutkan ke penegakan hukum," bebernya.
Lalu pada 18 Agustus 2012, di Banggai, juga berawal dari kenakalan anak-anak muda melakukan pemukulan. "Sudah kami tangani, tersangka sudah dua orang dan calon tersangka kami proses," katanya.
Selain itu, juga dilakukan pendekatan secara adat dan budaya untuk proses perdamaiannya. Berikutnya, lanjut Kapolda, konflik terjadi di Paligi. Ini juga dipicu karena kenakalan anak muda. "Sudah kami tangani dengan memeriksa 10 saksi dan dua tersangka. Kami juga melakukan penanganan kasus dengan pendekatan kearifan lokal," jelasnya.
JAKARTA -- Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Pol Dewa Parsana mengatakan lima konflik terjadi di wilayah kerjanya, sejak awal Ramadan hingga lebaran.
BERITA TERKAIT
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Macet Total, Ternyata Ini Penyebabnya
- Alhamdulillah, Warga Cikaret Kini Miliki Trafo PLN, Aliran Listrik Makin Stabil
- Jembatan Sungai Rokan Miring, Kendaraan Berat Dilarang Melintas
- Masa Cuti Kampanye Berakhir, Aep Syaepuloh Kembali Jabat Bupati Karawang
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai