Selamat, 2 Film Terpilih Festival Film Bulanan Lokus 5 Telah Diumumkan
Kemudian, untuk film ‘Mendayung Harapan’, Rahabi berpendapat sinematografi itu pada dasarnya adalah audio dan visual, film dokumenter ini sinematografinya dikerjakan dengan baik.
“Kalau melihat 5 shot pertama saja, cukup menarik. Melihat sinematografinya dikerjakan dengan baik, bahwa benar mereka mengejar sebuah profil yang inspiratif. Dokumenternya film ‘Mendayung Harapan' itu berada pada batas aman,” ungkap Rahabi.
Dosen Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta serta Resensator Film, Mohamad Ariansah menyampaikan, film-film yang berasal dari Lokus 5 ini hampir 85 persen merupakan film verbal.
"Film-film di lokus 5 ini hampir 85 persen, rata-rata adalah film verbal. Peserta merasa punya kemampuan story telling, cuma menyampaikan story telling lewat kata dan gambar itulah yang masih menjadi PR besar,” ungkap Ariansah.
Ariansyah menambahkan menyampaikan pesan melalui visual nyaris tidak berperan.
Semua bertuturnya diandalkan melalui dialog atau verbal. Dialognya pun informatif.
Oleh karena itu, film ‘Ephemera' yang minim dialog dan menyampaikan pesan melalui akting aktornya menjadi menonjol dibandingkan yang lain.
"Kemudian film ‘Mendayung Harapan’ secara teknis lebih proper dibandingkan yang lain. Ada usaha untuk menyampaikan lewat visual," kata Ariansah.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi atas terpilihnya dua karya dalam Festival Film Bulanan
- Bersiap Menyambut Keseruan Perayaan Fesbul 2024: Epic Cinematic Weekend!
- Bintangi Film Melukis Harapan di Langit India, Atiqah Hasiholan Belajar Menari India
- Inilah Dua Film Pendek Terbaik di Fesbul Lokus 9
- Fesbul Lokus 9: Mencari Bibit Sineas Bertalenta di Tanah Kelahiran Usmar Ismail
- Kearifan Lokal Harus Jadi Landasan Perfilman Indonesia di Era Digital
- Joker: Folie a Deux Hingga Speak No Evil Tayang Di CATCHPLAY+ Mulai November 2024