Selamat! AKBP Untung dan 15 Rekannya Dapat Penghargaan dari Kapolri
jpnn.com - JAKARTA - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dengan SK Kapolri Nomor Kep/68/I/2016, memberikan penghargaan kepada 16 anggota Polri atas aksi penanganan teroris di kawasan Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1) lalu.
Seperti diketahui, 5 Anggota Polri yang turut menjadi korban ledakan dan penembakan langsung memperoleh penghargaan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB). Sedangkan 5 anggota Polri mendapat penghargaan pin emas, dan 6 lainnya memperoleh pin perak.
"Kita masih dihantui terorisme yang mengancam. Semua harus berperan, tidak hanya Densus 88 yang harus tangani, tapi semua satuan di wilayah," ucap Badrodin di Audtorium Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Selasa (26/1).
Badrodin lantas meminta, agar bawahannya melakukan evaluasi dan turut aktif mendeteksi sejak dini ancaman teror di wilayah masing-masing.
"Saat ini juga momentum bagus selesai penyidikan kasus terorisme. Masyarakat mendukung jangan sampai jadi upaya kontraproduktif dengan yang kita lakukan selama ini," beber Badrodin. (Mg4/jpnn)
Berikut 16 anggota Polri yang mendapatkan penghargaan atas pencegahan aksi teror di Thamrin:
1. Aiptu Deni Mahieu, Banit 39 Satgatur Ditlantas Polda Metro Jaya. Mendapat penghargaan KPLB.
2. Aiptu Suhadi, Banit 16 Satgatur Ditlantas Polda Metro Jaya. Mendapat penghargaan KPLB.
JAKARTA - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dengan SK Kapolri Nomor Kep/68/I/2016, memberikan penghargaan kepada 16 anggota Polri atas aksi penanganan
- Partisipasi Kelompok Rentan dalam Demokrasi Belum Optimal, Setara Institute Gelar Workshop di Sulsel
- BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan ke Ahli Waris Kru tvOne yang Meninggal Kecelakaan di Tol Pemalang
- KOPRI Dorong Adanya Ruang Aman untuk Perempuan dan Anak di Tempat-Tempat Ini
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang
- Kabel Udara di Jakarta Semrawut, Ongen Sangaji Usulkan Pembentukan Pansus di Komisi A
- Tokoh Masyarakat Banten Minta PSN PIK 2 Jangan Dipolitisasi