Selamat Datang Tahun Suram
Inggris dan Hongkong Pesimistis Sambut 2009
Jumat, 02 Januari 2009 – 06:37 WIB

Foto : REUTERS
LONDON - Krisis finansial global yang menghantam hampir seluruh lini bisnis negara-negara di dunia pada 2008 menjadikan 2009 disambut dengan kemurungan. Inggris, misalnya. Sejumlah pakar bisnis Negeri Ratu Elizabeth II itu meramalkan, negaranya bakal jatuh dalam resesi terburuk sejak berakhirnya Perang Dunia II. Melambungnya harga sejumlah komoditas juga akan berpengaruh besar pada bisnis ritel. Experian menyebutkan, sedikitnya satu di antara sepuluh toko yang tumbuh pada 2009 akan tetap kosong. Sebab, dengan memaksakan diri membeli barang-barang yang mahal, mereka akan sangat kesulitan menjualnya. "Ini adalah masa paling sulit bagi bisnis ritel selama 30 tahun terakhir," tandas Direktur Experian Jonathan de Mello.
Pernyataan bernada pesimistis itu dipublikasikan Daily Mail dalam edisi online-nya kemarin (1/1). Mengutip Kamar Dagang Inggris, harian tersebut menyebutkan bahwa angka pengangguran bakal terus meningkat selama dua tahun ke depan. "Dalam rentang waktu itu, angka pengangguran akan melejit sampai ke angka 3,1 juta. Sekitar 10 persen dari jumlah angkatan kerja yang ada sekarang," papar lembaga tersebut.
Baca Juga:
Berita buruk kedua datang dari Konsultan Ritel Experian. Lembaga tersebut memprediksi, sekitar 1.400 peritel bakal mengalami kegagalan usaha tahun ini. Disebutkan bahwa serangkaian promosi belanja yang sengaja dilancarkan toko-toko di Inggris gagal mendongkrak angka penjualan.
Baca Juga:
LONDON - Krisis finansial global yang menghantam hampir seluruh lini bisnis negara-negara di dunia pada 2008 menjadikan 2009 disambut dengan kemurungan.
BERITA TERKAIT
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza
- Gempa Bumi M 5,8 Mengguncang Filipina Rabu Pagi