Selamat Hari Maritim Nasional!

Setelah menganugerahi gelar Nakhoda Agung kepada Bung Karno, acara dilanjutkan dengan pidato Menteri Perhubungan Laut Abdoelmoettalip Danoeningrat dan Menteri Panglima Angkatan Laut R.E Martadinata.
Setelah dua pejabat itu, tibalah giliran Bung Karno.
Dalam pidato yang diberinya judul Kembalilah Menjadi Bangsa Samudera!, Sang Nakhoda Agung menyatakan, “kita ini dahulu benar-benar bangsa pelaut.”
Berpanjang lebar, dikisahkannya pula adat istiadat bangsa Indonesia yang tak bisa dilepaskan dari laut.
“Bangsa Indonesia tidak bisa menjadi bangsa kuat, tidak bisa menjadi negara kuat, jika tidak menguasai samudera, jikalau tidak kembali menjadi bangsa maritim.”
Setahun kemudian...
24 September 1964. Mengenang momentum Munas Maritim ke-1, melalui Surat Keputusan No 249/1964, Presiden Soekarno menetapkan 23 September menjadi Hari Maritim Nasional.
Oiya, beberapa pekan sebelum itu, Bung Karno baru saja melantik Ali Sadikin jadi Menteri Maritim—kementerian baru dalam kabinetnya.
23 SEPTEMBER ditetapkan Presiden Soekarno sebagai Hari Maritim. Bukan 21 Agustus.
- Serangan Umum 1 Maret, Klaim & Versi (daripada) Soeharto
- Bangsa Pelupa dan Pemaaf, Sebuah Refleksi Tentang Karakter Kolektif Indonesia
- Sejarah Etnik Simalungun dan Kepahlawanan Rondahaim Saragih
- Prabowo Singgung Politikus Senior dan Diplomat, Presiden India Ungkit soal Bung Karno
- Tuduhan Bung Karno Pengkhianat Dicabut, Megawati Berterima Kasih ke Rakyat dan Prabowo
- TAP MPRS Terkait Bung Karno Dihapus, Megawati: Terima Kasih Presiden Prabowo