Selamat Hari Maritim Nasional!
Sejumlah mahasiswa anti-Soekarno lainnya memayungi tamu perempuan.
"Serombongan wakil mahasiswa diundang ikut bersidang. Mereka duduk di antara anggota DPR GR (Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong--red)," tulis O.G. Roeder, dalam Soeharto—Dari Pradjurit hingga Presiden.
Di depan, Ketua MPRS Djendral Nasution dan empat orang wakilnya duduk diapit Ketua DPR GR H.A. Sjaichu di sebelah kiri dan Jenderal Soeharto di sebelah kanan.
Sidang dimulai dengan pidato Ketua MPRS disusul pidato Ketua DPR GR.
Ruang sidang yang semula tenang-tenang saja, mendadak bergemuruh ketika resolusi DPR GR dibacakan. Yakni, menunjuk Soeharto sebagai presiden.
Orang-orang bersorak-sorai. Bertepuk tangan kegirangan.
Hari itu, MPRS secara aklamasi telah menarik mandat dari tangan Presiden Soekarno. Seluruh jabatannya ditanggalkan.
Sang Pemimpin Besar Revolusi seolah ditelanjangi. Dilarang pula ia berpolitik sampai pemilihan umum yang akan datang. Nakhoda Agung kehilangan kapal.
23 SEPTEMBER ditetapkan Presiden Soekarno sebagai Hari Maritim. Bukan 21 Agustus.
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- Kabinet Baru
- Cerita Perjuangan Bung Karno, Hasto Ingatkan Mahasiswa STIPAN Berani Perjuangkan Ide
- Bamsoet: Prabowo Menyambut Baik Keputusan MPR Terkait Bung Karno, Soeharto, dan Gus Dur
- Tiga Presiden
- UBK Ajak Gen Z Membangun Bangsa Berlandaskan Pancasila