Selamat Jalan, Angky Camaro

Saya Pernah Minta Dia Transplan Ulang

Selamat Jalan, Angky Camaro
Selamat Jalan, Angky Camaro
Namun, kondisi Angky terus memburuk dan hampir sepanjang sisa hidupnya habis untuk keluar masuk ICU di Jakarta dan Singapura. Transplantasi Angky sebenarnya tergolong sukses besar. Buktinya, dua hari setelah transplantasi, dia sudah bisa kirim SMS mengenai kondisi badannya yang langsung sehat. Juga tentang kreatininnya yang langsung normal, padahal sebelumnya sangat tinggi.

Di SMS itu dia juga bercerita tentang berat badannya yang langsung turun 20 kilogram lebih. Sebab, ternyata yang membuatnya (sebelum transplantasi) sangat gemuk itu sebenarnya hanya air. Angky, sebagaimana yang pernah dia tuturkan ke harian Business Today, tak pernah tahu bahwa fungsi ginjalnya sudah tidak normal. Dia baru tahu itu pada awal April 2005. Yakni, ketika tiba-tiba dia menemukan bisul yang bernanah di pantatnya. Bisul itu membuat Angky tidak bisa duduk karena pantatnya bengkak dan sakit luar biasa.

Dari situlah dia tahu bahwa gula darahnya 500 mg/dl dan kreatininnya sudah 3,5 mg/dl. Ini keadaan yang sudah sangat parah, sebenarnya. Sebab, normalnya, gula darah orang (dalam keadaan puasa) tak boleh lebih dari 100 mg/dl. Sedangkan kreatinin orang sehat antara 0,5 sampai 0,9 mg/dl. Tetapi, itulah hebatnya Angky. Meski kondisinya sudah seperti itu, dia tetap bekerja seperti biasa. Andai pantatnya tidak bisulan dan bengkak, bisa dipastikan Angky tidak akan berobat.

Karena tidak tahan lagi dengan rasa sakit itu, Angky tidak membantah ketika dokter menyuruhnya opname. Sebab, selain nanah di bisulnya harus dikeluarkan lewat operasi, rawat inap di rumah sakit itu juga untuk mengatasi gula darah dan kreatininnya. (*)

SELAMAT jalan, Angky Camaro. Tepat setahun tiga hari setelah menjalani transplantasi ginjal, teman dekat saya itu meninggal dunia. Sebenarnya tanda-tanda


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News