Selamat Jalan, Om Liem
Senin, 11 Juni 2012 – 08:23 WIB
Sayang, lanjut dia, sejak badai krisis yang menghantam Indonesia pada 1997-1998, Salim yang merupakan figur yang dikenal dekat dengan Presiden di era Orde Baru, Soeharto, harus meninggalkan Indonesia, dan menyerahkan gurita bisnisnya kepada sang anak: Anthoni Salim. "Peristiwa 1997-1998 merupakan pukulan besar bagi Liem. Karena itu meninggalkan Indonesia dan pergi ke Singapura," paparnya.
Harus diakui bahwa sosok Soedono Salim berkontribusi besar terhadap perkembangan industri di tanah air. Menteri Perindustrian M.S Hidayat menerangkan bahwa industri yang digarap oleh Salim selalu membidik sektor-sektor yang strategis.
"Terutama di industri makanan dan minuman. Tak hanya di Indonesia, ekspansi jejaring bisnis Salim juga mencapai Filiphina dan Asia Pasifik," ungkap Hidayat saat dihubungi Jawa Pos. "Pak Liem juga terbukti berhasil saat menyelamatkan BCA ketika diambil alih oleh BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional) pada 1998," tuturnya.
Menurut Hidayat, gurita bisnis Soedono Salim tersebut harus dimaksimalkan oleh generasi penerusnya. "Selama ini perusahaan Salim Grup merupakan perusahaan yang berjalan dengan sehat. Saya kira harus dipertahankan dan ditingkatkan performanya. Ekspansinya juga cukup positif sejauh ini. Misalnya Anthoni yang berminat di bisnis infrastruktur, dan berencana membangun pabrik gula di luar Jawa," tandasnya. (gal/gen)
JAKARTA - Taipan industri dan perbankan di Indonesia Soedono Salim, atau yang dikenal dengan Liem Sioe Liong meninggal dunia dalam usia 96 tahun.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ketum Ajak Alumni Pesantren Persis Gaungkan Kolaborasi dan Silaturahmi
- Hmm, OTT di Bengkulu Diduga Terkait dengan Pungutan buat Pilkada
- Aher: Apa yang Sudah Diproduksi Pindad Selama Ini tak Kalah dengan Produk Negara Lain
- Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar
- WPC dan GPA Serukan kepada Pemerintah untuk Turut Mengakhiri Polusi Plastik
- Pemenang Kompetisi MTQ Internasional Raih Hadiah Uang Rp125 juta