Selamat! Lima Polisi Heroik Ini Dapat Penghargaan
"Kami jajaran KBPP Polri yakin dan percaya penegakan hukum tetap dapat dijalankan dan diterapkan oleh para orang tua kami yang berdinas saat ini. ami percaya pimpinan Polri dan jajaran tetap mengedepankan hukum sebagai panglima dalam pengabdiannya di masyarakat," kata Bimo.
Sementara itu, Ipda Denny mengulas kembali peristiwa bom Thamrin pada Januari 2016 silam. Saat itu, dia bertugas sebagai Satgatur Polda Metro Jaya yang fungsinya mengawasi jalur ring dua relasi Hotel Indonesia-Harmoni.
"Jalur itu selalu dilalui presiden dan pejabat negara. Waktu saya patroli dan lihat pos Sarinah terbuka tidak ada anggota," terang Denny.
Dia melanjutkan, saat melihat pos Sarinah, sudah ada perasaan gundah di hatinya.
Namun, dia meyakinkan dirinya untuk tetap memeriksa pos tersebut.
"Kemudian saya lihat tas. Di situ terlihat detonator dan waktu saya pegang tangan saya tersetrum selama tiga menit. Habis itu, bunyi suara mengiang keras dan duaaar," kata Denny menceritakan kisah yang dialami saat itu.
Denny bahkan menunjukkan jarinya yang hilang akibat ledakan tersebut.
Pada saat itu, ada rasa kecewa namun bercampur dengan tabah. Sebab, seandainya dia tidak memberanikan diri, maka bisa jadi korbannya adalah presiden atau pejabat negara.
Keluarga Besar Putra-Putri (KBPP) Polri menganugerahi penghargaan kepada lima polisi yang berjasa besar terhadap negara.
- LBH Semarang Sebut Penembakan Sewenang-wenang oleh Polisi Tidak Bisa Dibenarkan apa pun Alasannya
- Sahroni Minta Polri Bikin Aturan, Mobil Baru Wajib Dilengkapi Dashcam
- Polri Tukar Buron Judol Handoyo Salman dengan DPO Filipina
- Soroti 2 Kasus Penembakan oleh Polisi, Setara Institute Singgung Kesehatan Mental
- Wayan Sudirta Soroti Sejumlah Persoalan di Institusi Polri Termasuk Kasus Penembakan Anggota Paskibraka di Semarang
- Sinergi dengan Polri & TNI, Bea Cukai Tingkatkan Pengawasan di 3 Wilayah Ini