Selamat Malam, Polisi Buka Jalan MH Thamrin di Bawah Sorakan Demonstran

jpnn.com, JAKARTA - Aparat kepolisian membuka blokade di Jalan Thamrin untuk lajur dari arah Monas ke Bundaran Hotel Indonesia (HI) pada Selasa (21/5) pukul 21.25 WIB. Sebelumnya polisi menutup Jalan Thamrin karena ada aksi massa di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Sejauh ini masih ada masa aksi yang bertahan di sekitar bahu jalan. Namun, polisi memutuskan membuka jalan protokol ibu kota itu.
Polisi juga mengimbau massa agar tidak berkumpul di badan jalan. "Selamat malam, mohon kerja samanya untuk tidak di jalan karena jalan ini akan dibuka," kata petugas kepolisian melalui mobil keamanan dan keselamatan (Kamsel) lalu lintas.
Namun, massa justru menyoraki pengumuman itu. Meski demikian polisi tetap berkali-kali mengimbau massa agar minggir dari jalan.
Dari pantauan, massa kasih berada di taman pembatas jalan Thamrin dan jalur bus atau busway. Massa juga masih berada di bahu jalan, tepatnya dua lajur di sisi Sarinah.
Baca juga: Ratusan Pendukung Prabowo Buka Puasa dengan Nasi Kebuli dan Salat Magrib di Depan Bawaslu
Sementara untuk Jalan Thamrin lajur Bundaran HI menuju Monas masih ditutup. Polisi memasang kawat berduri di depan Bawaslu sehingga menutup ruas jalan.(tan/jpnn)
Aparat kepolisian membuka blokade di Jalan Thamrin untuk lajur dari arah Monas ke Bundaran Hotel Indonesia (HI) pada Selasa (21/5).
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Kuasa Hukum Tegaskan Agustiani Tio Harus Berobat ke China, tetapi Dihalangi KPK
- Pengamat: Pilkada Barito Utara Berjalan Baik, Sesuai Aturan yang Belaku
- Ketua KPU Barito Utara Sebut Sudah Jalankan Seluruh Aturan Pilkada
- Johanis Tanak Nilai Kewenangan DPR Evaluasi Pejabat Bertentangan dengan UU
- Datangi Komnas HAM, Agustiani Tio Laporkan Kesewenang-wenangan KPK
- Langkah KPU Barito Utara yang Tetap Ngotot Izinkan Pemilih Ilegal Mencoblos Dipertanyakan