Selamat Pagi! Jakarta Posisi Ketujuh Kualitas Udara Terburuk di Dunia Hari Ini
jpnn.com, JAKARTA - Ibu kota DKI Jakarta menempati peringkat ketujuh sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia, Kamis pagi.
Berdasarkan data dari laman AirVisual.com pada pukul 06.00 WIB, kualitas udara Jakarta saat ini mencapai angka 151 berdasarkan AQI atau indeks kualitas udara dengan status udara tidak sehat.
Peringkat tersebut setara dengan nilai polutan sebesar 56 µg/m³ dengan perimeter PM 2.5.
Peringkat tersebut turun karena adanya pergerakan udara dari kasus kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan, sehingga menyebabkan kualitas udara di negara tetangga memburuk.
Kualitas udara terburuk pertama ditempati oleh Kota Kuching di Malaysia dengan nilai 269 berdasarkan AQI atau setara dengan PM2.5 sebesar 219.2 µg/m³. Udara di Kota Kuching berada di perimeter berwarna ungu atau dinyatakan dengan status sangat tidak sehat.
Pada posisi kedua ditempati oleh Kota Kabul, Afghanistan dengan status udara tidak sehat. Kabul memiliki kualitas udara dengan indeks 173 berdasarkan AQI atau setara dengan PM2.5 sebesar 98.2 µg/m³.
Dubai di Uni Emirat Arab menjadi negara ketiga dengan kualitas udara terburuk di dunia. Statusnya yang tidak sehat setara dengan AQI 164.
Kota Dhaka yang terletak di Bangladesh menempati urutan keempat untuk kualitas terburuk di dunia dengan nilai AQI sebesar 158.
Penggunaan masker juga disarankan bagi masyarakat yang akan beraktivitas di luar ruangan karena kualitas udara buruk.
- Tantangan Baru Gubernur Jakarta Terpilih Menangani Polusi Udara
- Yakin Pram-Rano Menang Satu Putaran, Anies Baswedan: Lihat Data KPU
- MANN+HUMMEL Gandeng B-Quik Ramaikan Pasar Otomotif Nasional
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Menenun Asa di Langit Biru: Merajut Masa Depan dengan Udara Bersih
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi