Selamat Pagi, Pak Anies Baswedan, Ini Ada Cerita Mengharukan soal PPDB 2020
jpnn.com, JAKARTA - Nurhasanah enggan mengikuti demonstrasi tolak kebijakan pendaftaran peserta didik baru atau PPDB Jakarta bersama orang tua murid lainnya, meski anaknya tidak lulus dalam PPDB jalur afirmasi.
Dia hanya berdoa dan berharap ada keajaiban.
"Saya enggak berani demo. Lebih baik saya berdoa agar ada keajaiban untuk anak saya. Saya orang kecil, cuma berharap anak masuk sekolah negeri. Kalau swasta mahal, mau bayar pakai apa," keluh ibu dua anak ini kepada JPNN.com, Selasa (23/6).
Nurhasanah yang suaminya tukang ojek online ini mengungkapkan, sudah mendaftar PPDB jalur afirmasi.
Sayang, karena usia putrinya, Firlana Nuruzzahra baru 12 tahun tiga bulan, sehingga dia tidak lolos.
Padahal nilai rata-ratanya di atas 80-an.
"Sebenarnya kalau lihat nilai, anak saya pasti masuk. Namun karena yang dilihat usia akhirnya anak saya tidak lulus. Yang lulus kebanyakan anak usia di atas 13 tahun," ucapnya sedih.
Selain itu, lanjutnya, daya tampung untuk afirmasi hanya 40-50 anak. Akibatnya anak-anak usia 12 tahun tiga bulan seperti Firlana tidak lulus.
Kalau dilihat dari nilai, anak Nurhasanah mungkin bisa masuk, tetapi karena kebijakan PPDB Jakarta, anaknya tidak lulus.
- Sampit Bantul
- Kedekatan Anies-Ahok Simbol Perlawanan ke Pemerintah hingga Sinyal Oposisi
- Yakin Pram-Rano Menang Satu Putaran, Anies Baswedan: Lihat Data KPU
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan