Selamat Pagi, Rupiah Melemah Lagi
jpnn.com, JAKARTA - Koreksi atas nilai tukar (kurs) rupiah berlanjut pada transaksi antarbank di Jakarta pada Rabu (20/11) pagi. Menurut ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih, rupiah terkena sentimen pelemahan mata uang kuat di Asia.
"Pagi ini mata uang kuat Asia yen (JPY), dolar Hong Kong (HKD) dan dolar Singapura (SGD) kompak dibuka melemah terhadap dolar AS (USD) yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah hari ini," kata Lana.
Dari eksternal, neraca perdagangan Jepang pada Oktober 2019 tercatat surplus JPY 17,3 miliar dari sebelumnya defisit JPY 456 miliar. Surplus itu karena ekspor turun 9,2 persen (yoy).
Penurunan ekspor Jepang tersebut telah berlangsung selama delapan bulan berturut-turut. Penurunan itu yang terdalam sejak tiga tahun terakhir.
"Penurunan ini karena permintaan global yang turun terutama dari AS dan China sejak perang dagang yang telah berlangsung sejak 17 bulan terakhir," ujar Lana.
Namun di sisi impor juga tercatat turun tajam 14,8 persen (yoy). Penurunan itu juga telah terjadi selama enam bulan berturut-turut.
Penurunan energi terutama berasal dari impor bahan bakar mineral (-24,9 persen yoy) yang digunakan sebagai bahan sektor manufaktur. Lana memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp 14.090 per USD hingga Rp 14.110 per USD.
Pada pukul 10.20 WIB, rupiah masih melemah 6 poin atau 0,05 persen menjadi Rp 14.097 per USD dari sebelumnya Rp 14.091 per USD. Sementara kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu ini menunjukkan rupiah melemah menjadi Rp 14.097 per USD dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 14.091 per dolar AS.(antara/jpnn)
Koreksi atas nilai tukar (kurs) rupiah berlanjut pada transaksi antarbank di Jakarta pada Rabu (20/11) pagi.
Redaktur & Reporter : Antoni
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin
- Efek Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Hari Ini Cerah
- Donald Trump Menang, Indonesia Perlu Waspadai Fluktuasi Pasar
- Donald Trump jadi Presiden AS Alamat Bahaya Buat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Terdampak Kabar Aktivitas Bisnis Amerika, Rupiah Ditutup Ambrol 63 Poin