Selamat Pagi, Rupiah Menguat Lagi
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (24/3) pagi mengalami penguatan. Kurs rupiah naik menjadi Rp 16.490 per dolar Amerika Serikat (USD).
Angka itu mengalami kenaikan 85 poin dibandingkan pada penutupan transaksi sehari sebelumnya (23/3). Sebelumnya USD ditutup pada level Rp 16.575.
Kurs USD mengalami penurunan dibandingkan mata uang lainnya setelah Federal Reserve (The Fed) meluncurkan langkah-langkah agresif guna mendukung pasar di tengah krisis akibat virus corona (COVID-19). Kemarin bank sentral AS itu mengumumkan rencana untuk membeli surat berharga yang didukung hipotek tanpa batas guna membantu pasar berfungsi lebih efisien di tengah ketidakpastian wabah virus corona yang kini menjadi pandemi global.
“Pandemi virus corona menyebabkan kesulitan besar di seluruh Amerika Serikat dan dunia,” ujar The Fed. “Upaya agresif harus diambil lintas sektor publik dan swasta untuk membatasi kerugian pada pekerjaan dan pendapatan guna mempromosikan pemilihan cepat setelah gangguan mereda.”
Dolar turun tajam ketika The Fed mengumumkan rencananya. Namun, kurs USD kembali naik secara bertahap karena investor melihat pada rencana pemerintah AS meluncurkan stimulus.
“Satu hal yang benar-benar perlu kita lihat adalah lebih banyak amunisi fiskal uang muncul,” kata Mazen Issa, alhi strategi mata uang di TD Securities, New York.(antara/jpnn)
Prabowo Menteri Terbaik?
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (24/3) pagi mengalami penguatan 85 poin menjadi Rp 16.490 per dolar Amerika Serikat (USD).
Redaktur & Reporter : Antoni
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin
- Efek Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Hari Ini Cerah
- Terdampak Kabar Aktivitas Bisnis Amerika, Rupiah Ditutup Ambrol 63 Poin
- Rupiah Ambruk 63 Poin, Prabowo Diminta Segera Berbenah
- Rupiah Ditutup Melemah 22 Poin, 'Kabinet Obesitas' jadi Faktor Pemicu