Selamat setelah 96 Jam Tertimbun

Selamat setelah 96 Jam Tertimbun
Seorang perempuan menangis di tengah reruntuhan Kota Natori, Prefektur Miyagi. Foto: REUTERS/Asahi Shimbun
Ohashi dan rekan-rekannya bertahan. Mereka tetap sibuk mengurus para lansia. Dalam kondisi gelap, mereka  melakukan aktivitas seperti biasa. Menyuapi dan membantu para lansia ke toilet serta memasang alas tidur di lantai buat mereka.

"Mereka (para lansia pasien demensia) ketakutan. Tetapi, saya rasa mereka tidak tahu terjadi tsunami. Mereka takut karena ruang gelap dan dingin. Mereka baru bisa tidur sekitar pukul 02.00 atau 03.00 pagi. Kami berusaha menenangkan mereka," paparnya.

Di hari berikutnya, sebuah helikopter penyelamat melintas. Dua petugas meminta Ohashi tetap kuat dan sabar. Mereka menyatakan bantuan segera tiba. Pada Minggu lalu (13/3) tim penyelamat tiba. Ajaibnya, dia bersama para kolega dan semua pasien selamat. Ohashi pun bersatu kembali dengan keluarganya di pengungsian pada Minggu lalu. Anak lelakinya yang berusia 12 tahun dan anak keduanya, perempuan usia 2 tahun, juga selamat. "Saya senang bertemu mereka lagi. Tidak ada kata-kata yang bisa keluar. Saya amat bahagia," tuturnya. (AFP/zul/vie/ton/jpnn/dwi)


DI tengah banyaknya korban jiwa dalam musibah gempa dahsyat dan tsunami di Jepang, ada juga cerita tentang mukjizat atau keajaiban. Dua warga berhasil


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News