Selamat setelah 96 Jam Tertimbun
Rabu, 16 Maret 2011 – 06:39 WIB

Seorang perempuan menangis di tengah reruntuhan Kota Natori, Prefektur Miyagi. Foto: REUTERS/Asahi Shimbun
Ohashi dan rekan-rekannya bertahan. Mereka tetap sibuk mengurus para lansia. Dalam kondisi gelap, mereka melakukan aktivitas seperti biasa. Menyuapi dan membantu para lansia ke toilet serta memasang alas tidur di lantai buat mereka.
"Mereka (para lansia pasien demensia) ketakutan. Tetapi, saya rasa mereka tidak tahu terjadi tsunami. Mereka takut karena ruang gelap dan dingin. Mereka baru bisa tidur sekitar pukul 02.00 atau 03.00 pagi. Kami berusaha menenangkan mereka," paparnya.
Di hari berikutnya, sebuah helikopter penyelamat melintas. Dua petugas meminta Ohashi tetap kuat dan sabar. Mereka menyatakan bantuan segera tiba. Pada Minggu lalu (13/3) tim penyelamat tiba. Ajaibnya, dia bersama para kolega dan semua pasien selamat. Ohashi pun bersatu kembali dengan keluarganya di pengungsian pada Minggu lalu. Anak lelakinya yang berusia 12 tahun dan anak keduanya, perempuan usia 2 tahun, juga selamat. "Saya senang bertemu mereka lagi. Tidak ada kata-kata yang bisa keluar. Saya amat bahagia," tuturnya. (AFP/zul/vie/ton/jpnn/dwi)
DI tengah banyaknya korban jiwa dalam musibah gempa dahsyat dan tsunami di Jepang, ada juga cerita tentang mukjizat atau keajaiban. Dua warga berhasil
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza