Selamat! UEA Jadi Negara Arab Pertama yang Mencapai Mars
Misi pertama Uni Emirat Arab (UEA) ke Mars telah mencapai planet berwarna kemerahan tersebut dan dilaporkan sudah memasuki orbit.
- Untuk bisa masuk orbit Mars, pesawat luar angkasa harus membuang 800 kilogram bahan bakarnya
- Peluang kegagalan misi ke planet Mars tersebut mencapai 50 persen, ujar pihak otoritas Dubai
- Uni Emirat Arab meluncurkan misinya ke planet Mars dari Pusat Luar Angkasa Jepang
Perjalanan pesawat luar angkasa milik Uni Emirat Arab ke Mars tersebut telah mencapai tujuh bulan dengan total jarak 494 juta kilometer dari Bumi.
Misi tersebut akan memberikan kesempatan bagi negara Uni Emirat Arab untuk mulai mempelajari dan mengirim data tentang atmosfer dan iklim di planet Mars.
Program misi ke Mars ini adalah bagian dari upaya Uni Emirat Arab untuk mengembangkan kemampuan ilmiah dan teknologinya, serta mengurangi ketergantungannya pada minyak.
Badan Antariksa UEA, yang menjadi badan antariksa kelima di dunia yang sudah mencapai Mars, bahkan memiliki rencana untuk memulai pemukiman di planet Mars pada tahun 2117.
"Kontak dengan #HopeProbe telah terjalin lagi. Penempatan Orbit Mars sekarang selesai," lapor Pusat Luar Angkasa Mohammed Bin Rashid, tempat di mana penguasa Dubai dan putra mahkota Abu Dhabi ikut hadir mendengar berita tersebut.
Peluang gagal misi tersebut sebenarnya adalah 50 persen, kata Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Wakil Presiden Uni Emirat Arab yang juga penguasa Dubai.
Misi pertama Uni Emirat Arab (UEA) ke Mars telah mencapai planet berwarna kemerahan tersebut dan dilaporkan sudah memasuki orbit
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia